Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cegah Deforestasi, Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Malang

Fathurrozak
17/1/2025 16:33
Cegah Deforestasi, Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Malang
Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Malang.(Dok. SRO)

MENURUT laporan Global Forest Watch, laju deforestasi hutan Indonesia sekitar 9,7 juta hektar pada periode 2001––2020. Secara global, Indonesia berkontribusi dalam deforestasi sekitar 300 ribu hektar hutan primer pada tahun 2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia memperkirakan penebangan liar berkontribusi terhadap hilangnya sekitar 3,7 juta hektar hutan setiap tahun.

Merespons hal tersebut, ribuan pohon produktif pun ditanam di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah bibit pohon Aren, Jambu Air, dan Manggis. Selain mencegah deforestasi, penanaman bibit tersebut diharapkan dapat menjadi pendapatan jangka panjang dari sumber daya alam yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang.

Penanaman bibit pohon produktif di Malang itu juga menjadi rangkaian HUT 47 Tahun Pasar Modal Indonesia. Program itu diselenggarakan oleh Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). SRO juga bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia (BenihBaik) yang merupakan yayasan dengan fokus pada beragam isu sosial, kemanusiaan, kebudayaan, keagamaan, dan kesejahteraan sosial. Sebelumnya, SRO juga telah bekerja sama dengan BenihBaik untuk bantuan penanaman 3000 bibit mangrove di Semarang.

“Pemberian bantuan penanaman pohon produktif ini adalah bentuk komitmen SRO dalam menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan pengurangan dampak perubahan iklim Indonesia, perlindungan ekosistem, serta mitigasi bencana alam di antaranya erosi tanah dan banjir,” ujar Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI Imelda Sebayang, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (16/1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya