Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Awas, Cuaca Ekstrem di Wonosobo dan Daerah Lain, Banjir Rob Kembali Rendam Pantura Jawa Tengah Minggu 12 Januari 2025

Akhmad Safuan
12/1/2025 15:49
Awas, Cuaca Ekstrem di Wonosobo dan Daerah Lain, Banjir Rob Kembali Rendam Pantura Jawa Tengah Minggu 12 Januari 2025
Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Minggu (12/1) dini hari(MI/AKHMAD SAFUAN)

CUACA ekstrem berpotensi meningkat di 32 daerah di Jawa Tengah Minggu (12/1), banjir air laut pasang (rob) juga kembali merendam di sejumlah daerah di Pantura dan bencana hidrometeorologi melanda di sejumlah daerah hingga membuat warga harus meningkatkan kewaspadaan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minggu (12/1) kembali mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah setelah sebelumnya banjir dan angin ribut menerjang di sejumlah daerah seperti Jepara, Grobogan dan Kabupaten Semarang, karena cuaca ekstrem kembali berpotensi di 32 daerah.

Bencana banjir air laut pasang (rob) juga kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, bahkan jalur Pantura Semarang-Demak memasuki dini hari terendam dengan ketinggian air 10-30 centimeter hingga ratusan kendaraan melintas harus berjalan merambat di sepanjang 1,5 kilometer. "Setelah sebelumnya air rob surut, kini banjir merendam kembali jalur Pantura," kata Jafar,56, warga Sayung, Demak.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati mengatakan tidak hanya banjir rob merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir juga kembali berpotensi di 32 daerah, terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura bagian tengah, Solo Raya dan Pesisir Selatan.

"Dampak cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung, sehingga diminta agar warga di daerah tersebut kembali diingatkan untuk mewaspadainya," kata Farita Rachmawati.

Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca Minggu (12/1) pukul 06.00 WIB, lanjut Farita Rachmawati, cuaca ekstrem berpotensi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak dan Ungaran.

Selain itu cuaca ekstrem di Jawa Tengah, menurut Farita Rachmawati, juga berpotensi di daerah Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Hujan ringan-sedang berpeluang di Klaten, Jepara, Surakarta, Semarang, Pekalongan dan Tegal," tambahnya.

Angin bertiup dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut, ungkap Farita Rachmawati, berkecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 0,5-2,5 meter.

Sementara itu Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengungkapkan cuaca buruk yakni hujan dan angin kencang juga berpeluang di perairan utara, sehingga diminta agar aktivitas warga di laut seperti nelayan, kapal tongkang, pelayaran penyeberangan antar pulau untuk mewaspadai kondisi cuaca tersebut.

"Air laut pasang (rob) juga kembali meningkat dengan ketinggian mencapai 100 centimeter pada pukul 19.00-23.00 WIB, hal ini berdampak kembali terjadi banjir rob di sejumlah daerah di Pantura pada tengah malam hingga dini hari," ujarnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya