Tidak Sesuai Program Diet, Siswa Berkebutuhan Khusus Belum Menerima Program MBG

Media Indonesia
07/1/2025 09:01
Tidak Sesuai Program Diet, Siswa Berkebutuhan Khusus Belum Menerima Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis dimulai serentak di 26 provinsi pada Senin (6/1/2025).(MI/Insi Nantika Jelita)

SISWA berkebutuhan khusus tidak serta merta bisa menerima paket makan bergizi gratis atau MBG karena menu yang diberikan tidak sesuai dengan program diet yang mereka jalani sebagaimana anjuran tim medis.

Hal itu terungkap berdasar pelaksanaan program MBG di TK Al-Azhar Tulungagung, Jawa Timur, Senin (6/1). Dari total 200-an siswa di sekolah ini, semua mendapat jatah paket makan bergizi gratis kecuali 20 siswa ABK (anak berkebutuhan khusus) karena alasan ketidaksesuaian menu yang disajikan dengan batasan jenis makanan yang boleh/tidak boleh mereka konsumsi.

"Ada beberapa siswa yang sengaja tidak kami bagikan program ini karena siswa tersebut sedang menjalani program diet jenis makanan tertentu," kata Kepala Sekolah TK Al Azhar Tulungagung, Siti Solikah, sebagaimana dilansir dari Antara, Selasa (7/1).

Menurutnya, menu makanan mereka berbeda dengan siswa lain karena harus menghindari jenis makanan yang mengandung tepung. Sementara menu yang disajikan pada hari pertama pelaksanaan MBG di Tulungagung adalah nasi dengan lauk ayam goreng tepung, tahu bacem, dan oseng wortel buncis.

Selama ini, siswa ABK membawa makanan sendiri dari rumah sesuai dengan program diet yang mereka ikuti. Kebutuhan asupan gizi tiap ABK berbeda sehingga orangtua memutuskan untuk membawakan bekal dari rumah. Pihak sekolah khawatir jika menu MBG ini bertentangan dengan program diet yang diikuti siswa.

"Untuk itu bagi ABK tidak kami bagikan, karena kami khawatir menunya kurang tepat," ujarnya.

Meskipun begitu, Siti mengaku sangat terbantu dengan program MBG ini.

Sebelum ada program tersebut, pihak sekolah selalu memberikan makan siang bagi siswa. Biayanya dimasukkan dalam SPP yang dibayarkan wali murid. Dengan bantuan program ini mereka dapat mengalokasikan biaya tersebut untuk kebutuhan sekolah lain.

"Secara menu program MBG ini juga lebih baik dari yang disediakan sekolah, infonya nanti anak setiap hari dapat susu dan buah," ucapnya.

Sekda sekaligus Plh Bupati Tulungagung Tri Hariadi yang mendapat masukan mengenai temuan itu berjanji untuk menjadikannya evaluasi pelaksanaan MBG di Tulungagung selanjutnya. Ia memastikan pelaksanaan program MBG akan terus dievaluasi mengikuti dinamika lapangan.

Namun, hal tersebut bukan menjadi wewenang pemkab. Dari hasil tinjauan mereka menilai program sudah berjalan sesuai dengan jadwal.

"Tentunya nanti akan ada evaluasi, tapi itu bukan wewenang pemkab," jelasnya. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya