Premi Kecil, Petani di Bengkulu Diimbau Asuransikan Sawahnya

Marliansyah
07/1/2025 02:00
Premi Kecil, Petani di Bengkulu Diimbau Asuransikan Sawahnya
Petani yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu diimbau untuk segera mengasuransikan sawahnya sebagai langkah antisipasi terhadap risiko gagal panen akibat curah hujan tinggi pada 2025.(MI/Marliansyah)

PETANI yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu diimbau untuk segera mengasuransikan sawahnya sebagai langkah  antisipasi terhadap risiko gagal panen akibat curah hujan tinggi pada 2025. Para petani diimbau segera mendaftarkan diri untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu M Rizon mengatakan, pihaknya mengimbau petani segera mengasuransikan sawah miliknya agar tak merugi jika gagal panen akibat cuaca.

"Melalui program AUTP, jika petani gagal panen maka akan menerima klaim asuransi hingga Rp6 juta per hektare," katanya.

Hal itu sebagai langkah antisipasi jika hujan terus menerus yang dapat menyebabkan sawah terendam air. Alhasil, pertumbuhan tanaman padi terganggu sehingga berisiko gagal panen.

Anomali cuaca seperti musim hujan yang berkepanjangan juga dapat memengaruhi siklus tanam. Panen musim tanam pertama kemungkinan akan mengalami keterlambatan sehingga berdampak pada penanaman musim tanam kedua.

"Pemerintah juga memberi bantuan dalam program asuransi ini. Petani hanya perlu membayar premi sebesar Rp36 ribu per hektare dari harga sebenarnya Rp180 per hektare, karena pemerintah memberi subsidi Rp144 ribu per hektare," imbuhnya.

Jumlah premi itu, kata dia, terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan risiko yang dihadapi petani. Jika gagal panen, klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektare bisa sangat membantu petani. (MY/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya