Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
DUA pesawat gagal mendarat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur akibat cuaca buruk, Sabtu (4/1) siang.
Dua pesawat tersebut yakni Lion Air JT 924 rute Denpasar-Kupang, dan Wings Air IW 1928 rute Larantuka-Kupang. "Due to bad weather (dikarenakan cuaca buruk)," kata PGS Legal, Compliance and Stakeholder Relation PT Angkasa Pura Indonesia Bandar Udara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra.
Sesuai laporan BMKG, kecepatan angin di Kota Kupang berkisar antara 20-30 knot per jam, bertiup dari timur-tenggara. Dua pesawat tersebut sempat berputar-putar di langit Kota Kupang sebelum akhirnya memutuskan mendarat di bandara lain.
Pesawat Lion Air mengalihkan pendaratan ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, sedangkan pesawat Wings Air mengalihkan pendaratan ke Bandara Frans Seda di Maumere, Flores.
Sedangkan, pesawat Lion Air JT 271 rute Kupang-Denpasar juga gagal mengudara, kendati sudah berada di landasan pacu. Pesawat kembali ke apron dan baru mengudara sekitar pukul 14.15 Wita.
"Angin kencang masih berlangsung sampai dua jam ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenote'k. Adapun jarak pandang mencapai 4.000 meter. (S-1)
Sebuah pabrik konsentrat mangan senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp31,1 miliar, mulai dibangun di Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Pemerintah Kota Kupang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku UMKM melalui kegiatan Saboak yang digelar di Taman Nostalgia, Sabtu (26/7).
Dari jatah tiga dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kupang diberikan dapur MBG yang lebih banyak atau 24 dapur lantaran wilayahnya yang luas.
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
EKS Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diterbangkan dari Jakarta ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kondisi tangan terborgol.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved