Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) anak usaha dari PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menyelesaikan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan segmen Tanjungpura – Pangkalan Brandan sepanjang 19,5 kilometer, atau progres konstruksi mencapai 100%. Tol tersebut siap difungsikan pada natal dan tahun baru (nataru).
Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti memaparkan bahwa pembangunan Jalan Tol Tanjungpura – Pangkalan Brandan telah sukses melalui Uji Laik Fungsi (ULF) pada Kamis – Jumat (28-29/11) lalu, bersama sejumlah instansi seperti perwakilan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Alhamdulillah, pada akhir November lalu Jalan Tol Tanjungpura – Pangkalan Brandan telah sukses dilakukan ULF. Hal ini menandai bahwa jalan tol ini telah siap mendukung konektivitas masyarakat Sumatra Utara secara khusus,” kata Aji, Kamis (12/12).
Adapun Jalan Tol Tanjungpura – Pangkalan Brandan ini akan difungsikan pada momen libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru)) untuk memudahkan akses masyarakat dari Binjai menuju Pangkalan Brandan atau sebaliknya, sehingga mempersingkat waktu tempuh.
“Dengan selesainya jalan tol ini, maka perjalanan dari Kota Binjai ke Pangkalan Brandan dari yang semula 2 jam melalui jalan nasional dapat menjadi 40 menit saja. Sehingga tol ini mempersingkat waktu perjalanan masyarakat kurang lebih 1 jam 20 menit,” tambah Aji.
Sebagai kontraktor utama, HKI mulai mengerjakan Jalan Tol Binjai –Pangkalan Brandan sejak tahun 2020 dan terdiri dari tiga segmen. Segmen pertama yaitu Jalan Tol Binjai – Stabat (12,5 km) yang telah dioperasikan pada tahun 2022. Kemudian segmen dua yaitu Jalan Tol Stabat – Kuala Bingai (7,5 km) yang telah dioperasikan pada Oktober 2023 dan Jalan Tol Kuala Bingai – Tanjung Pura (19 km) dioperasikan sejak Januari 2024 lalu. Kemudian segmen ketiga yaitu Tol Tanjung Pura – Pangkalan Brandan (18,9 km) yang siap fungsional menjelang akhir tahun 2024.
Dalam membangun Jalan Tol Tanjung Pura - Pangkalan Brandan, HKI menghadapi tantangan dimana trase jalan tol melintasi pipa gas alam. Pelaksanaan pekerjaan di titik tersebut menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang. sehingga kini kendaraan sudah bisa melewati lokasi crossing pipa gas alam tersebut dengan aman.
Selain membangun jalan tol, HKI juga membangun sepasang rest area yang terletak tidak jauh dari Icon JTTS di Sumatra Utara yaitu Jembatan Sei Wampu. Rest area ini sudah dapat digunakan oleh pengendara dengan berbagai fasilitas lengkap yaitu toilet umum dan toilet disabilitas, lahan parkir, tenant UMKM, masjid, food court, fasilitas klinik bagi pengendara yang membutuhkan bantuan medis, serta bengkel untuk mendukung pelayanan mekanik kendaraan. Arsitektur rest area ini mengadopsi budaya lokal, yakni mengkombinasikan corak adat Melayu, Aceh, dan Batak Karo dalam setiap bangunannya.
“Kini konektivitas dari Kota Medan sampai Pangkalan Brandan sudah tersambung sepenuhnya melalui Jalan Tol Medan – Binjai yang tersambung dengan Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan tanpa terputus serta dengan fasilitas yang lengkap. Kami ucapkan terima kasih apresiasi pada seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam menuntaskan jalan tol ini.” ungkap Aji.
Sebagai informasi, hingga saat ini HKI telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±336,7 km. Adapun ruas tol lainnya yang masih dalam proses konstruksi yaitu Tol Padang – Sicincin (37 km), Tol Lingkar Pekanbaru (30,57 km), Betung-Jambi Seksi I (30,8 km), dan Betung-Jambi Seksi IVA (18,5 Km). Untuk proyek non-JTTS, HKI juga tengah mengerjakan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II (11,2 km), dan Tol Jakarta – Cikampek Selatan II Paket IIA (11,3 km). (H-3)
Peningkatan volume kendaraan itu terlihat di Pelabuhan Merak-Ciwandan Bakauheni. Syamsu menyebut peningkatan volume kendaraan terjadi baik keluar dan masuk wilayah Jakarta.
Cuaca ekstrem jadi ancaman bagi para pemudik libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang melintasi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang berada di daerah rawan berpotensi bencana.
Pemudik pada saat libur Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di Sulawesi Selatan diprediksi meningkat lebih dari 10% yang menggunakan jalur datar, laut maupun jalur udara.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menyampaikan puncak arus mudik menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) terjadi pada hari ini.
Kesiapan Angkutan Mudik dan Libur Nataru Jalur Laut
Sebanyak 42% responden memilih berlibur Nataru di awal Januari 2025.
Goa Pindul, Desa Wukirsari, dan Desa Pentingsari dapat menjadi tujuan wisata seru di Nataru ini.
Ruas tol Padang-Sicincin akan mulai dioperasikan secara fungsional untuk melayani masyarakat selama natal dan tahun baru (nataru).
PAKAR logistik menyarankan agar Kemenhub mengevaluasi kembali kebijakan pelarangan terhadap truk-truk logistik sumbu 3
Rapat pengendalian inflasi ini dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto dengan agenda membahas langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved