Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ARUS banjir yang merendam tujuh kecamatan akibat luapan Sungai, Krueng Baro, Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, pada Rabu (11/12) mulai surut. Warga yang rumahnya sempat terendam, pun mulai sibuk membersihkan rumah mereka dari endapan lumpur banjir.
Tujuh kawasan yang terdampak itu adalah Kecamatan Tangse, Keumala, Titeue, Sakti, Mila, Indrajaya, Delima, Kota Sigli dan Kecamatan Pidie. Lokasi yang terdampak itu merupakan berada persis sepanjang daerah aliran Sungai Krueng Baro.
Amatan Media Indonesia, pada Rabu (11/12) dini hari, beberapa lokasi yang sebelumnya sempat terendam dan airnya sempat masuk ke rumah, terlihat sudah surut seiring menurunnya debit air Sungai Krueng Baro. Intensitas hujan di kawasan itu juga menurun sejak Rabu (11/12) dini hari.
Di pusat Pasar Garot, Kecamatan Indrajaya, puluhan toko busana atau kedai pakaian jadi, toko barang pecah belah, toko kosmetik, pasar sayur, pasar ikan dan warung kopi juga sudah dibersihkan. Mulai Rabu (11/12) siang para pedagang setempat mulai buka kembali.
"Sedimen lumpur kami bersihkan langsung tadi malam bersamaan dengan air surut. Kalau air tidak surut, tentu susah sekali membersihkan lumpur. Walau masih tersisa sedikit sedimen dan berdebu, pada menjelang siang tadi, kami sudah mulai buka kembali," tutur Masykur, pedagang bahan pakaian jadi.
Kata Masykur, meski warga dan pedagang terdampak banjir di pusat pasar pinggiran sungai ganas itu sudah bergeliat kembali, sisa sedimen lumpur masih tersisa di lingkungan permukiman dan pekarangan pasar setempat. Apalagi cuaca langit di kawasan setempat masih berawan gelap dan tidak ada terik matahari.
"Semua toko sudah buka kembali. Insya Allah aktivitas pasar mulai normal" tutur Kapolsek Kecamatan Indrajaya, Ipda Fauzie, kepada Media Indonesia.
Kapolsek mengimbau kepada pedagang jangan berjualan di pinggiran Sungai Krueng Baro yang terkenal ganas saat musim banjir. Paling penting dipatuhi semua penghuni pasar tidak membuang sampah ke sungai.
Lalu dalam kondisi musim hujan dan cuaca tidak menentu sekarang, semua warga sepanjang aliran sungai mewaspadai banjir susulan. Warga juga diminta selalu menjaga barang-barang baik dalam rumah atau di toko dan menyimpannya di tempat aman dan lebih tinggi.
"Saat terjadi banjir, para pedagang perlu menjaga toko tempat jualan. Itu perlu untuk mencegah penjarahan di waktu-waktu emergency," tutur Fauzie. (N-2)
Dinas Sosial Provinsi Sulsel dan Makassar terus memantau situasi dan mendistribusikan makanan siap saji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved