Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENINGKATKAN produkTivitas tambak udang bukanlah hal yang mudah. Prmasalahan yang sering ihadapi paseperti kualitas air yang buruk, penyakit, dan pertumbuhan mikroorganisme sering kali menghambat produktivitas budidaya udang.
Padahal komoditas udang saat ini menjadi salah satu produk perikanan budidaya yang berpotensi besar untuk mendukung perekonomian Indonesia mendatang.
Menghadapi berbagai kendala tersebut, salah satunya dapat memanfaatkan teknologi ultra violet (UV) di tambak udang. "Teknologi UV ini adalah metode pengolahan air yang menggunakan sinar ultraviolet untuk mensterilkan air dari bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya," kata COO FisTx Indonesia Rico Wibisono, Jumat (22/11) di Yogyakarta.
FisTx adalah start-up berbasis teknologi dan perikanan yang berfokus pada pengembangan keahlian akuakultur dengan memberikan solusi inovatif untuk mendukung produktivitas dan keandalan petani akuakultur yang berbasis di Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyaarta.
Dikatakan, dalam tambak, air yang bersih dan bebas dari patogen menjadi lingkungan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan udang yang sehat dan maksimal.
Hasil penelitian, ujarnya, dengan memanfaatkan sistem UV, imbuhnya, kualitas air pada tambak dapat ditingkatkan secara signifikan tanpa penggunaan bahan kimia berlebihan. Teknologi UV ini jelasnya, menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu antara 200-270 nm untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Teknologi UV ini, kata Rico, merupakan metode modern yang menggunakan Sinar UV untuk merusak DNA mikroorganisme sehingga mikroorganisme yang mengganggu tidak dapat melakukan replikasi DNA dan tranlasi RNA yang dapat berkembang untuk menginfeksi inangnya.
Rico juga mengemukakan, dengan memanfaatkan teknologi UV di tambak udang, udang yang dibudidayakan akan terbebbas dan penyakit Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) atau white spot syndrome, kualitas air yang bersih mendukung siklus hidup udang, mengurangi kebutuhan pergantian air yang sering sehingga menghemat biaya operasional.
Ia memastikan, masa pelihara udang hingga mencapai ukuran panen menjadi lebih pendek. "Berarti menghemat ongkos pemeliharaan sekaligus meningkatkan produktivitas lahan tambak karena memungkinkan produksi lebih banyak dalam satu tahun dan ramah lingkungan," katanya.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi ini juga tidak menyulitkan bagi pembudidaya udang di tambak. Menurut Rico, di sejumlah daerah teknologi UV ini sudah dimanfaatkan oleh para pembididaya udang tambak. Ia menyontohkan, di Tegal pembudidaya tambak udang sering mengeluhkan kekeruhan air yang tinggi, namun degan memanfaatkan teknologi UV, panenan dapat meningkat hingga mencapai 50 ton per hektare per tahun. (N-2)
Dian mengatakan, masih banyak pengusaha tambak udang di NTB yang abai dengan regulasi. Tercatat, ada 881 dari total 1.071 tambak udang di NTB tidak berizin.
Pemberian surat teguran tanpa aksi konkret justru akan mengadu domba masyarakat di Karimunjawa karena sebagian besar menolak tambak dan sejumlah lainnya tetap bertahan.
Petambak diketahui membuka tambak udang vaname hingga limbah dibuang ke laut mencemari perairan tersebut.
PEMANFAATAN lahan mangrove mati dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling efektif dan menguntungkan adalah dengan membuat tambak udang atau bandeng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved