Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, berencana membangun pasar darurat untuk menampung 1.290 pedagang yang kehilangan tempat akibat kebakaran melanda Pasar Gubug, Senin (4/11). Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan masih mencari lokasi untuk pasar darurat tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (7/11) ribuan pedagang Pasar Gubug masih meratapi nasib mereka setelah dagangan mereka yang bernilai ratusan juta ludes terbakar dalam kebakaran tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Grobogan Pradana Setyawan mengungkapkan dampak kebakaran melanda Pasar Gubug tersebut cukup besar. Selain ada 1.290 toko, kios dan lapak yang habis terbakar hingga menimbulkan kerugian mencapai Rp47,2 miliar, ribuan pedagang juga kehilangan dagangan yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Menghadapi kondisi ini, lanjut Pradana, Pemerintah Kabupaten Grobogan berencana membangun pasar darurat untuk menampung ribuan pedagang di Pasar Gubug yang terbakar tersebut. "Kita masih mencari lokasi terdekat dengan Pasar Gubug yang hangus terbakar, selain itu sedang disusun anggaran untuk pembangunan pasar darurat yang direncanakan," tambahnya.
Di lokasi kebakaran yang sudah dipasangi garis polisi, petugas gabungan dari Polsek Gubug, Polres Grobogan dan Polda Jawa Tengah yang menurunkan tim laboratorium forensik (labfor) masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
"Selain tim gabungan Polsek, Polres dan Polda serta labfor melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran, kami telah memeriksa setidaknya 10 saksi dalam peristiwa kebakaran Pasar Gubug tersebut," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Grobogan Ajun Komisaris Agung Joko Haryono.
Sementara itu, anggota Paguyuban Pedagang Pasar Gubug, Rudy, mengatakan seluruh pedagang sepakat bahwa kebakaran melanda Pasar Gubug bukan karena adanya konsleting listrik, karena di sudut pasar titik awal munculnya api tidak ada sumber listrik. "Kami serahkan hal ini kepada polisi, namun banyak menduga ada yang sengaja membakar," imbuhnya.
Bahkan para pedagang, ungkap Rudy, juga bersepakat akan melaporkan petugas yang berjaga malam, karena dianggap lalai hingga terjadi kebakaran. Padahal pada saat kejadian, pasar tutup dan semua pintu dikunci. "Pedagang berencana melaporkan petugas yang jaga malam itu. Setiap malam ada 3-4 orang penjaga dan para pedagang setiap hari ditarik iuran," ujar Rudy. (N-2)
BWA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung proyek wakaf Al Qur'an ini agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.
Pameran dan Bursa Tosan Aji (keris) bertajuk Nggugah Pusaka Bumi Pepali digelar dalam rangka Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan.
PANEN raya bawang merah tidak sepenuhnya disambut petani di Kabupaten Grobogan dan Kudus karena harga komuditas tersebut anjlok,
PELATIHAN pembuatan bata interlock atau bata lego untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Mrisi, Kabupaten Grobogan,
Tidak hanya membawa barang seperti pakaian, sebagian pengungsi tampak membawa ternak seperti kambing dan ayam.
Pengendara yang melintas jalan alternatif Salatiga-Grobogan terpaksa memutar lebih jauh dibandingkan sebelumnya, karena hingga 10 hari ke depan ruas jalan tersebut ditutup sementara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved