Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PVMBG Menaikkan Status Gunung Lewotobi Laki-laki Menjadi Awas sejak Minggu

Sugeng Sumariyadi
04/11/2024 11:36
PVMBG Menaikkan Status Gunung Lewotobi Laki-laki Menjadi Awas sejak Minggu
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.(Dok.PVMBG )

AKTIVITAS Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan sejak 23 Oktober. Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status gunung ini dinaikkan dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) sejak 3 November, pukul 24.00 WITA.

"Kami merekomendasikan pengunjung, masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. Masyarakat di sekitar gunung diimbau mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki," papar Kepala PVMBG P Hadi Wijaya, Senin (4/11).

Dia menambahkan selama 23 Oktober-3 November, secara visual, aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Erupsi terjadi setiap hari dengan tinggi kolom erupsi mencapai 500 meter-2.000 meter.

Gempa juga terus menerus terjadi. Dalam 10 hari itu, telah terjadi 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali Low Frequency, 133 kali gempa Vulkanik Dangkal, 353 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa tektonik lokal, 68 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali getaran banjir.

"Gempa-gempa permukaan mengalami peningkatan seperti pada gempa erupsi, hembusan, dan harmonik. Gempa vulkanik dalam (VA) dan vulkanik dangkal (VB) tercatat mengalami kenaikan dari periode sebelumnya," tambah Hadi.

Data dari visual drone, lanjutnya, menunjukkan pusat aktivitas berada pada dua lubang erupsi yakni kawah utama Gunung Lewotobi Laki-laki dan lubang erupsi yang terletak di sisi barat laut.

Ditambahkannya, kejadian erupsi rata-rata tiap hari adalah 6-8 kali kejadian. Gempa erupsi terakhir tercatat pada 1 November 2024.

"Gempa tektonik lokal dan tektonik jauh (TJ) mengalami kenaikan. Pada periode ini terekam getaran banjir yang kemungkinan terjadi di daerah sekitar sungai di daerah Dulipali, hal ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sehingga material yang menumpuk di area puncak terbawa aliran menuju area yang lebih rendah," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya