Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INDONESIA yang terdiri dari rentangan ribuan pulau dan populasi yang tersebar luas, ternyata menghadapi tantangan besar dalam distribusi listrik yang merata. Meski akses listrik telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, masih ada wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik memadai.
Di tengah upaya pemerintah dan PLN untuk mencapai elektrifikasi penuh, pertanyaannya apakah seluruh Indonesia sudah benar-benar terang benderang dan dipasoki dengan tenaga listrik yang cukup.
Menurut data terbaru dari Good Stats tahun 2023, realisasi konsumsi listrik masyarakat Indonesia menyentuh 1.337 kWh/kapita, tumbuh 13,98% dibandingkan realisasi 2022 yang sebesar 1.173 kWh/kapita.
Berdasarkan keterangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, konsumsi listrik per kapita Indonesia konsisten meningkat sejak 2017. Pada 2023, konsumsi listrik masyarakat menyentuh 1.337 kWh (kilowatt-hour) per kapita, tipis melebihi target yang sebesar 1.336 kWh/kapita. Capaian tersebut tumbuh sebanyak 13,98% dibandingkan realisasi 2022 yang sebesar 1.173 kWh/kapita.
Persebaran konsumsi listrik di berbagai pulau Indonesia menunjukkan adanya perbedaan antar provinsi. Data tahun 2021, bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dan juga bagi masyarakat dalam penggunaan energi listrik yang lebih efisien.
Pulau Jawa masih menjadi pulau dengan konsumsi listrik tertinggi di Indonesia, dengan persentase mencapai 73,5%. Hal ini tidak mengherankan mengingat Jawa merupakan pusat pemerintahan, industri, dan transportasi di Indonesia. Namun, perlu diingat konsumsi listrik yang tinggi juga berimplikasi pada tingginya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pembangkit listrik.
Sementara itu, pulau Sumatra dan Kalimantan masing-masing memiliki konsumsi listrik sebesar 14,1% dan 8,8%. Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku memiliki konsumsi listrik yang lebih rendah, yaitu masing-masing 2,6%, 0,8%, dan 0,2%.
Meskipun pulau Jawa memiliki konsumsi listrik yang tertinggi, namun perlu diperhatikan bahwa pulau ini juga memiliki jumlah penduduk yang paling banyak di Indonesia, sehingga kebutuhan listriknya juga lebih besar.
Seperti yang disebutkan data-data yang tertera diatas, masih ada beberapa wilayah di Indonesia mengalami keterbatasan akses listrik. Berikut adalah kawasan yang belum sepenuhnya teraliri listrik secara memadai:
Beberapa daerah di pegunungan tengah Papua, seperti Kabupaten Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Pegunungan Bintang, masih memiliki keterbatasan akses listrik. Bahkan Kementrian ESDM mencatat tahun 2023, ada 185.662 rumah di 140 desa pada Pulau Papua.
Pulau-pulau kecil di Kepulauan Maluku, seperti Pulau Wetar, Leti, dan Babar, masih dalam proses elektrifikasi penuh.
Wilayah pedalaman pada daerah provinsi Kalimantan Selatan masih belum teraliri listrik. Seperti daerah Kabupaten Tabalong lebih tepatnya di beberapa desa Dambung Raya, Desa Hegarmanah di Kecamatan Bintang Ara.
Pada provinsi Sulawesi Barat, beberapa desa di Kabupaten Mamuju dan Mamasa belum memiliki aliran listrik yang memadai.
Tantangan utama dalam distribusi listrik di Indonesia adalah kondisi geografis yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan terpencil. Infrastruktur listrik konvensional sering kali sulit menjangkau daerah-daerah pedalaman yang aksesnya terbatas. Faktor cuaca dan biaya yang tinggi untuk membangun jaringan listrik di daerah terpencil juga menjadi kendala tambahan yang perlu diperhatikan.
Untuk mengatasi tantangan ini, PLN bersama pemerintah terus berupaya mengembangkan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di kawasan-kawasan yang sulit dijangkau. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan mikrohidro menjadi solusi utama yang diterapkan di banyak daerah terpencil.
Sebaran listrik yang merata bukan hanya sekadar target, tetapi juga kebutuhan dasar yang harus diwujudkan agar setiap warga negara dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Meski tantangan besar masih menunggu, optimisme tetap terjaga bahwa suatu hari nanti, tidak akan ada lagi daerah yang terisolasi dari terang listrik.
Hari Listrik Nasional menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mendukung upaya elektrifikasi ini agar seluruh Indonesia benar-benar dapat menikmati manfaat dari energi listrik. (Z-3)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif listrik PT PLN, pada triwulan III atau periode Juli-September Tahun 2025 tidak naik.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru melakukan penyalaan sambungan listrik untuk lima desa di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4) siang.
Penting sinergi dan kolaborasi guna mendukung cita-cita swasembada energi yang telah dicanangkan pemerintah. Ini membuka peluang usaha baru demi kemajuan sektor ketenagalistrikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved