Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bandung Raya Jelang Darurat Sampah

Sugeng Sumariyadi
23/10/2024 16:18
Bandung Raya Jelang Darurat Sampah
Sekda Jabar Herman Suryatman menemui aktivis lingkungan terkait masalah sampah di Bandung Raya.(MI/Sugeng Sumaryadi)

PERSOALAN sampah di wilayah Bandung Raya masih jauh dari kata tuntas. Upaya yang dilakukan untuk memperpanjang masa pakai TPA Sarimukti belum terlihat hasilnya.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menyatakan baru 2 dari 4 daerah di Bandung Raya yang berhasil mengurangi ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Kabupaten Bandung bisa mengurangi dari 70 rit per hari menjadi 40 rit dan Kota Cimahi dari 37 rit menjadi 25 rit.

Namun Kota Bandung malah mengalami peningkatan ritase menjadi 180 rit per hari dari target 140 rit. Sementara Kabupaten Bandung Barat juga naik dari 17 rit menjadi 25 rit per hari.

Kondisi itulah yang membuat Pemprov Jawa Barat menggandeng aktivis lingkungan untuk ikut menangani persoalan sampah di Bandung Raya. Para aktivis datang ke Gedung Sate dan menyampaikan gagasan terkait penanganan sampah.

Banyak masukan penting disampaikan para aktivis. Herman menyatakan  berkomitmen akan terus melakukan perbaikan agar tidak terjadi ledakan sampah. Tujuannya agar TPA Sarimukti bisa bertahan hingga 2027. "Tidak boleh terjadi ledakan sampah di Bandung Raya. Kita upayakan kapasitas TPA Sarimukti bisa sampai 2027," tandasnya.

Saat ini TPA Sarimukti yang menampung sampah dari wilayah Bandung Raya hampir melebihi kapasitas. Bila kondisi tersebut dibiarkan akan terjadi ledakan sampah.

Herman mengatakan persoalan sampah di Bandung Raya menjadi tanggung jawab bersama. Sebelum dinyatakan darurat sampah pihaknya melakukan berbagai langkah antisipatif. Di antaranya mencapai kesepakatan pengurangan ritase sampah yang dibuang Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat ke TPA Sarimukti. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya