Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kesbangpol Sumut Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024

Apul Iskandar 
18/10/2024 19:14
Kesbangpol Sumut Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada Serentak 2024
Kesbangpol Provsu menyelenggarakan pendidikan politik di Hotel My Nasha Tigaras, Togu Domu Nauli, Simalungun, Jumat (18/10).(MI/Apul Iskandar)

UNTUK memperkuat demokrasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Utara (Kesbangpol Provsu) menyelenggarakan pendidikan politik di Hotel My Nasha  Tigaras, Togu Domu Nauli, Simalungun, Jumat (18/10).

Dalam kegiatan itu, akademisi dari Universitas Negeri Medan Dr. Bakhrul Khair Amal menekankan pentingnya peran masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pilkada merupakan proses demokrasi yang esensial dalam memilih pemimpin daerah yang representatif.

"Partisipasi masyarakat sangat vital untuk menciptakan demokrasi yang sehat. Masyarakat harus terlibat aktif dalam menentukan pemimpin daerah mereka," ujarnya.

Dia menjelaskan ada tiga strategi utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam Pilkada yakni melalui kampanye edukasi pemilih. Dengan kampanye yang tepat, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya peran mereka dan bagaimana cara memilih calon yang sesuai dengan harapan.

Lalu dengan pemanfaatan media sosial sebagai alat efektif untuk menyebarkan informasi mengenai Pilkada. Media sosial dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan muda yang cenderung aktif di platform digital.

Kemudian melalui sosialisasi melalui tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat dan pemuka agama dinilai memiliki pengaruh besar dalam menggerakkan warga untuk berpartisipasi.

Selain tantangan seperti rendahnya kesadaran politik dan kekecewaan terhadap sistem politik yang ada, akademisi Universitas Negeri Medan ini juga menyoroti kurangnya akses informasi dan edukasi politik yang menyebabkan apatisme di masyarakat.

"Di daerah terpencil, akses informasi mengenai Pilkada, calon pemimpin, dan program yang ditawarkan sering kali terbatas. Ini menjadi tantangan besar yang harus diatasi," katanya.

Pada kesempatan yang sama akademisi dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Roy Prabi Ginting, menyampaikan ada tiga langkah penting dalam mengedukasi pemilih yakni meningkatkan kesadaran politik melalui kampanye yang memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pemilih.

Selain itu dengan memperkenalkan calon dan program-program yang mereka tawarkan kepada masyarakat serta mendorong partisipasi aktif pemilih, mulai dari memilih hingga mengawasi jalannya proses Pilkada.

Partisipasi masyarakat dalam Pilkada lanjut dia membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU), tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil.

"Jika semua pihak dapat bekerja sama, kita bisa menciptakan Pilkada yang sehat dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar representatif," ujarnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya