Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Hujan Turun, Petani di Aceh Percepat Turun ke Sawah

Amiruddin Abdullah Reubee
10/10/2024 12:15
Hujan Turun, Petani di Aceh Percepat Turun ke Sawah
Traktor bajak sawah sedang beraktivitas di kawasan Kemukiman Gampong Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

SEIRING tibanya musim hujan, petani di kawasan Provinsi Aceh, mempercepat turun membajak sawah. Ini merupakan musim tanam padi kali pertama) yang dinanti-nantikan petani setempat.

Menanam padi musim rendengan (musim tanam kali pertama) biasanya lebih produktif dari segi hasil panen gabahnya dan jarang krisis air. Karena itu mereka turun ke sawah lebih cepat agar memperoleh hasil melimpah.

Apalagi belakangan ini di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu juga termasuk dilanda fenomena alam El Nino. Itu sebabnya hasil panen gabah padi setempat banyak yang anjlok dari biasanya.

Baca juga : Pembangunan Kolam Retensi Terus Berlangsung

"Harus menyegerakan. Karena sudah mulai awal musim hujan. Kalau terlambat di musim tanam pertaman, nanti bisa bergeser lagi atau tarancam gagal di musim tanam kedua," tutur Abdullah, tokoh masyarakat tani Kecamatan Delima. 

Amatan Media Indonesia, pada Rabu dan Kamis (2-3/10) lokasi yang mulai diturunkan traktor bajak sawah di Aceh, antara lain di Kabupaten Pidie, di Kecamatan Delima, Indrajaya dan Kecamatan Mutiara.

Itu adalah termasuk kawasan hilir irigasi teknik Baro Raya yang perlu di dahului penyaluran air. Setelah itu baru menutupi kebutuhan areal sawah beberapa kecamatan di kawasan hulu sungai. 

Baca juga : Musim Hujan Datang, KAI Daop 5 Purwokerto Antisipasi Jalur KA

Di Kecamatan Delima misalnya, aktivitas membajak sawah atau mengolah tanah sudah dia hari terakhir berlangsung di Gampong (Desa) Pulo Tunong, Pulo Baroh dan Ceurih Blang Mee. Itu termasuk kawasan yang memiliki jaringan pengairan irigasi teknik dan memperoleh hasil produksi berkisar 5 hingga 7 ton per hektare (ha). 

Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Indrajaya Yusri mengatakan, sesuai jadwal yang telah ditentukan, akhir bulan November 2024, semua lahan sawah di Indrajaya sudah selesai penanaman. Kepada petani dihimbau turun serentak dan mematuhi ketertiban sistem pengairan. 

"Sesuai rapat pemerintah dan petani di tingkat kecamatan, sudah terjadwal musim tanam. Diharapkan tercapai target memasuki musim panen serta memperoleh peningkatan hasil produksi," tambah Yusri. (MR/J-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya