Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

NTB Ekspor Vanili dan Mutiara Laut Senilai Rp17 Miliar

Yusuf Riaman
09/10/2024 19:20
NTB Ekspor Vanili dan Mutiara Laut Senilai Rp17 Miliar
Sekda NTB HL Gita Ariadi (baju putih) saat melakukan pelepasan ekspor Vanili dan Mutiara tujuan Amerika Serikat dan Australia di Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (HIT) NTB, Lembar, Lombok Barat.(Dok Diskominfo NTB)

PEMERINTAH Nusa Tenggara Barat (NTB) melepas ekspor vanili organik dan mutiara laut dengan nilainya mencapai Rp17 miliar. Ekspor itu ditujukan ke dua negara yakni vanili ke Amerika Serikat (AS) senilai Rp6 miliar dan mutiara laut tujuan Australia senilai Rp11 miliar 

“Dari beberapa kali ekspor serupa yang dilakukan dari tahun ke tahun, volume ekspor vanili khususnya dari NTB terus mengalami peningkatan,” kata Sekda NTB, HL Gita Ariadi, saat melakukan pelepasan ekspor di Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (HIT) NTB, Lembar, Lombok Barat, Rabu (9/10).

Gita Ariadi menyebut ekspor vanili di NTB tidak lepas dari peran eksportir, salah satunya Mohir, sebagai perintis cikal bakal pengembangan tanaman bernilai ekonomis tinggi ini. 

Baca juga : Tingkatkan Ekspor, Anggota Lanal Maumere Dilatih Budi Daya Vanili

Baginya, dengan adanya ekspor ini membuka peluang akan potensi lainnya yang bisa menjadi komoditas pertanian, perkebunan atau hasil kelautan dan perikanan dari NTB. 

Dia mengingatkan ke depannya komoditas tersebut harus mempertahan kualitas, kuantitas, dan kontinuitasnya. Para petani harus lebih banyak menjaga ketentuan-ketentuan standar vanili organik yang jauh dari kandungan pestisida. 

Gita mengatakan, vanili organik berkualitas sesungguhnya tanpa terkontaminasi oleh zat-zat kimia dalam proses produksinya dan tentu tidak mengandung unsur-unsur pestisida. 

Baca juga : Pacu Ekspor, Kementan Tingkatkan Mutu Vanili, Lada, Pala, Sereh Wangi, dan Stevia

“Petani harus tetap menunjukkan komitmennya untuk bagaimana menjaga standar kualitasnya supaya tidak diblaklist pasar ekspor. Karena pasar ekspor menghendaki makanan-makanan organic yang menyehatkan,” kata Gita.

Pada 2024 ini NTB sudah bisa mengirim 5-6 ton vanili, diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang. 

“Oleh karenanya kepada Pak Mohir dan teman-teman petani dan pihak-pihak terkait terutama Balai Karantina HIT NTB bisa meningkatkan capaian atau volume ekspor dari sekarang 6 ton bisa menjadi 7 hingga 8 ton,” ucapnya. 

Baca juga :  Sukses Petani Milenial Kembangkan Emas Hijau

Dengan adanya peningkatan hasil produksi yang berkualitas tersebut tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Gita meminta Kepala Dinas Pertanian untuk selalu mendorong para petani melakukan berbagai diversifikasi usaha tani, termasuk vanili agar lebih diperluas.

“Karena potensinya secara ekonomi sangat menguntungkan dan tentu akan memberikan kesejahteran bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : Kisah Sukses Koperasi Desa Ekspor Indonesia Bisnis Vanili

Terhadap produksi mutiara NTB sejak lama dikenal sebagai penghasil mutiara terbaik di Indonesia bahkan internasional. 

Sekda menyebutkan mutiara banyak diminati pasar mengingat produksinya berkualitas dan memenuhi keinginan pasar. Karena itu produksi juga harus tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan setiap tahun.

“Alhamdulillah mutiara juga menjadi komoditi andalan ekspor NTB yang juga harus tetap dijaga kualitasnya,” harapnya.

Demikian halnya potensi jagung di NTB yang cukup besar bisa dimanfaatkan, dan diolah menjadi pakan ternak, disamping bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah juga bisa memenuhi kebutuhan pakan bagi daerah lainnya. 

"Karena itu keberhasilan yang diraih oleh Pak Mohir sesungguhnya menjadi pemacu bagi petani-petani lainnya untuk bisa menjalankan inovasi dalam usaha tani ataupun perkebunannya,” kata Gita  

Gita berharap ke depan para petani ataupun masyarakat bisa mengkonsumsi hasil pertanian yang diolah dan dikembangkan sendiri seperti yang ada di Thailand.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan TumbuhanNTB, Agus Mugianto, mengharapkan dengan potensi besar yang dimiliki, ke depan NTB tidak saja bisa mengekspor komoditi mutiara ataupun vanili, namun bisa juga mengekspor komoditas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan lainnya. (YR/J-3).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya