Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKADEMISI dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso optimis program cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah di Kabupaten Merauke bisa berhasil. Menurut Lilik, Keberhasilan ini salah satunya didukung dengan sumber daya air yang cukup.
"Hamparan lahan cetak sawah di sana sangat luas, datar dan tidak terlalu berkontur. Selain itu saya melihat adanya keterjaminan sumber daya air yang cukup," ujar Lilik dikutip dari keterangan yang diterima pada Senin (23/9).
Lilik menilai, potensi pertanian di Kabupaten Merauke sangat baik, terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian (agroklimat) serta alat mesin pertanian canggih seperti mekanisasi yang selama ini dilalukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Baca juga : Lumbung Pangan Nasional: Program Strategis Nasional, Bukan Proyek Investasi Swasta
"Potensinya untuk kawasan pertanian sangat bagus apalagi waktu itu memang dirancang untuk pertanian mekanisasi modern," katanya.
Sementara itu, dilihat dari perspektif perencanaan agroteknis, Lilik mengungkapkan lahan pertanian di Merauke memerlukan benih unggul yang sesuai dengan lahan garapan. Sebab, di beberapa titik masih ada keterbatasan indeks kesesuaian.
"Kalau dari perspektif perencanaan agroteknisnya, di beberapa tempat memang ada keterbatasan indeks kesesuaian lahan sehingga perlu selektifitas komoditas yang sesuai dengan kondisi lahan," bebernya.
Baca juga : Pengembangan Desa Wisata di Papua Selatan Merupakan Keniscayaan
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus pada lahan intensifikasi sawah existing seluas 40 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 30 ribu hektare di antaranya dalam masa pertanaman. "Tahun depan kita akan perluas menjadi 70 ribu hektare," jelasnya.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Pengawasan Manajemen Air Kementerian Pertanian (Kementan), Prof. Budi Kartiwa memastikan lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan memiliki tingkat kelayakan tanam yang sangat tinggi.
Kepastian ini disampakan Budi usai melakukan survei lokasi rencana pembuatan demplot sawah percontohan di sektor AOI Wanam yang berjarak 3 kilometer dari posko ke arah jalan. "Hasil survei kami mencatat PH air disini sangat baik dan air bakunya juga sangat baik sehingga dapat di rekomendasikan menjadi demplot sawah percontohan," tutur Budi.
Baca juga : BIA Gandeng Pemda Jalankan Kegiatan Konservasi di Merauke
Survei kali ini, sambung Budi, juga memiliki kesesuaian dengan temuan para pekerja lapangan baik mandor maupun tukang yang mengerjakan sarana dan prasarana pertanian. Mereka menilai lahan ini sudah sangat layak karena sudah bisa dikerjakan dengan proses land clearingnya dan pembentukan petak sawah dalam tempo 2 minggu.
"Karena itu, hasil koordinasi kami dengan tim sepakat atau setuju lokasi 20 hektare disini akan dijadikan demplot sawah percontohan ke depan untuk 1 juta hektare," imbuhnya.
Budi menambahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, lahan-lahan sawah di Merauke kemungkinan besar mampu ditanami 3 kali dalam setahun. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi air di sana yang juga cukup melimpah.
Baca juga : Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Kalteng Bersiap Jadi Lumbung Pangan Nasional
"Kami menyarankan agar lokasi ini ditanami padi 3 kali tanam 3 kali panen dalam 1 tahun. Di sarankan juga agar membuat sodetan sungai dari sungai digoel ke wanam demi masa depan pertanian di merauke yang berkelanjutan," sebut dia.
Sebelumnya Komandan Satgas Ketahanan Pangan Mabes TNI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan, cetak sawah adalah program nasional yang akan dijalankan pada 2025 mendatang. Program ini memiliki tujuan besar yaitu memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
"Dengan cetak sawah kita optimis mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan sehingga ke depan kita bisa menekan kebijakan impor beras," pungkasnya. (S-1)
HAMPIR di setiap rumah sakit atau pelayanan di fasilitas kesehatan lainnya di loket pendaftaran selalu ramai dengan antrean panjang
POLISI mengamankan kedatangan bilik suara Pilkada di Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digoel dan Asmat, Senin, 14 Oktober 2024.
Ekosistem gambut di Papua yang dalam kondisi baik dan dijaga masyarakat masih sangat luas. Pemerintah akan berupaya maksimal agar masyarakat terus mendapatkan manfaat dari ekosistem gambut.
Dengan Program Petani Milenial diharapkan bisa menciptakan suplai yang konsisten dan berkualitas sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BNPT mengajak pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat Merauke untuk memperkuat pencegahan berkembangnya paham radikal intoleran yang mengarah pada terorisme.
Presiden Jokowi mengatakan RS modular ini sangat dibutuhkan untuk membantu penanganan masyarakat yang sakit dengan pelayanan kesehatan yang cepat, mudah, dan terjangkau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved