Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
AKADEMISI dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Lilik Sutiarso optimis program cetak sawah yang akan dilakukan pemerintah di Kabupaten Merauke bisa berhasil. Menurut Lilik, Keberhasilan ini salah satunya didukung dengan sumber daya air yang cukup.
"Hamparan lahan cetak sawah di sana sangat luas, datar dan tidak terlalu berkontur. Selain itu saya melihat adanya keterjaminan sumber daya air yang cukup," ujar Lilik dikutip dari keterangan yang diterima pada Senin (23/9).
Lilik menilai, potensi pertanian di Kabupaten Merauke sangat baik, terutama apabila didukung iklim yang dan sistem produksi pertanian (agroklimat) serta alat mesin pertanian canggih seperti mekanisasi yang selama ini dilalukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Baca juga : Lumbung Pangan Nasional: Program Strategis Nasional, Bukan Proyek Investasi Swasta
"Potensinya untuk kawasan pertanian sangat bagus apalagi waktu itu memang dirancang untuk pertanian mekanisasi modern," katanya.
Sementara itu, dilihat dari perspektif perencanaan agroteknis, Lilik mengungkapkan lahan pertanian di Merauke memerlukan benih unggul yang sesuai dengan lahan garapan. Sebab, di beberapa titik masih ada keterbatasan indeks kesesuaian.
"Kalau dari perspektif perencanaan agroteknisnya, di beberapa tempat memang ada keterbatasan indeks kesesuaian lahan sehingga perlu selektifitas komoditas yang sesuai dengan kondisi lahan," bebernya.
Baca juga : Pengembangan Desa Wisata di Papua Selatan Merupakan Keniscayaan
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah berfokus pada lahan intensifikasi sawah existing seluas 40 ribu hektare. Dari jumlah tersebut, 30 ribu hektare di antaranya dalam masa pertanaman. "Tahun depan kita akan perluas menjadi 70 ribu hektare," jelasnya.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Pengawasan Manajemen Air Kementerian Pertanian (Kementan), Prof. Budi Kartiwa memastikan lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan memiliki tingkat kelayakan tanam yang sangat tinggi.
Kepastian ini disampakan Budi usai melakukan survei lokasi rencana pembuatan demplot sawah percontohan di sektor AOI Wanam yang berjarak 3 kilometer dari posko ke arah jalan. "Hasil survei kami mencatat PH air disini sangat baik dan air bakunya juga sangat baik sehingga dapat di rekomendasikan menjadi demplot sawah percontohan," tutur Budi.
Baca juga : BIA Gandeng Pemda Jalankan Kegiatan Konservasi di Merauke
Survei kali ini, sambung Budi, juga memiliki kesesuaian dengan temuan para pekerja lapangan baik mandor maupun tukang yang mengerjakan sarana dan prasarana pertanian. Mereka menilai lahan ini sudah sangat layak karena sudah bisa dikerjakan dengan proses land clearingnya dan pembentukan petak sawah dalam tempo 2 minggu.
"Karena itu, hasil koordinasi kami dengan tim sepakat atau setuju lokasi 20 hektare disini akan dijadikan demplot sawah percontohan ke depan untuk 1 juta hektare," imbuhnya.
Budi menambahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, lahan-lahan sawah di Merauke kemungkinan besar mampu ditanami 3 kali dalam setahun. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi air di sana yang juga cukup melimpah.
Baca juga : Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Kalteng Bersiap Jadi Lumbung Pangan Nasional
"Kami menyarankan agar lokasi ini ditanami padi 3 kali tanam 3 kali panen dalam 1 tahun. Di sarankan juga agar membuat sodetan sungai dari sungai digoel ke wanam demi masa depan pertanian di merauke yang berkelanjutan," sebut dia.
Sebelumnya Komandan Satgas Ketahanan Pangan Mabes TNI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyatakan, cetak sawah adalah program nasional yang akan dijalankan pada 2025 mendatang. Program ini memiliki tujuan besar yaitu memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
"Dengan cetak sawah kita optimis mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional secara berkelanjutan sehingga ke depan kita bisa menekan kebijakan impor beras," pungkasnya. (S-1)
KEBERHASILAN panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan pada Mei ini mendapat perhatian berbagai pihak.
Program cetak satu juta hektare sawah di Papua Selatan sebagai proyek nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu telah membuka lembaran baru.
Tidak hanya mendatangkan 2 ribu ekskavator dari Tiongkok, seluruh armada tongkang miliknya digerakkan untuk mendukung percepatan proyek yang akan menambah nilai tambah bagi warga Merauke.
Udara kabur diprakirakan di Kota Jambi dan Palembang, serta hujan ringan di Kota Pangkalpinang.
Program lumbung pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan dampak positif
Presiden Prabowo akan mempercepat pelakaaanan projek cetak sawah 1 juta hektare. Hal ini dikarenakan, proyek tersebut merupakan proyek strategis nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved