Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Didorong Sejalan Dengan Pertumbuhan Nasional

Media Indonesia
20/9/2024 11:01
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Didorong Sejalan Dengan Pertumbuhan Nasional
Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/9).(MI/HO)

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mendorong agar pertumbuhan ekonomi di wilayahnya selaras dengan yang terjadi di tingkat nasional. 

Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 mencapai 5,1%-5,2%. Pertumbuhan itu dinilai positif di tengah  berbagai tantangan global,  mulai dari peningkatan tensi geopolitik, perlambatan ekonomi, inflasi hingga perubahan iklim. 

"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini sesuai on the track. Dan diharapkan ke depan akan lebih tumbuh lagi.  Kita harapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," kata Nana usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/9).

Baca juga : Pedagang Pakaian Bekas di Jateng Pusing karena Bakal Ditertibkan

Sebab, pertumbuhan ekonomi Jateng hingga triwulan II  secara year to year sebesar 4,92%. Ia berharap, pertumbuhan itu bisa sejalan dengan yang ada di nasional. 

"Kita akan koordinasikan dengan para pakar dan para pelaku ekonomi di Jawa Tengah. Kita harapkan perekonomian semakin tumbuh," ucapnya.

Di jelaskan dia, ISEI merupakan organisasi yang fokus pada bidang ekonomi dan bisnis. Anggotanya yang multiprofesi dengan background ilmu ekonomi. Sehingga dapat memberikan masukan, ataupun membantu merumuskan kebijakan pemerintah yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Jateng. 

Baca juga : Praja IPDN Bantu Pemutakhiran Data di Semarang

Sementara itu, Presiden Joko Widodo berharap ISEI menyiapkan strategi taktis dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi ke depan. 

Utamanya dalam menghadapi semakin sempitnya peluang kerja, karena perlambatan ekonomi global, peningkatan penggunaan teknologi otomasi dan gig economy (ekonomi serabutan).

Kepala negara menegaskan, saat ini yang diperlukan adalah strategi taktis. Bukan rencana makro yang sulit diimplentasikan, di tengah situasi global yang juga sulit. 

Mempertimbangkan semakin sempitnya lapangan kerja, Presiden Joko Widodo berpandangan, fokus yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan pembentukan pasar kerja. Salah satunya melalui hilirisasi industri yang padat karya. Beberapa komoditas dalam negeri yang bisa dilakukan  hilirisasi adalah rumput laut, kakao dan kopi. 

"Tolong ini betul-betul bisa mendesain rencana dan strateginya. Yang saya ingin adalah hilirisasi yang padat karya," ucap Jokowi. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya