Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mendorong agar pertumbuhan ekonomi di wilayahnya selaras dengan yang terjadi di tingkat nasional.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 mencapai 5,1%-5,2%. Pertumbuhan itu dinilai positif di tengah berbagai tantangan global, mulai dari peningkatan tensi geopolitik, perlambatan ekonomi, inflasi hingga perubahan iklim.
"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini sesuai on the track. Dan diharapkan ke depan akan lebih tumbuh lagi. Kita harapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," kata Nana usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam Pembukaan Konggres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Hotel Alana Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/9).
Baca juga : Pedagang Pakaian Bekas di Jateng Pusing karena Bakal Ditertibkan
Sebab, pertumbuhan ekonomi Jateng hingga triwulan II secara year to year sebesar 4,92%. Ia berharap, pertumbuhan itu bisa sejalan dengan yang ada di nasional.
"Kita akan koordinasikan dengan para pakar dan para pelaku ekonomi di Jawa Tengah. Kita harapkan perekonomian semakin tumbuh," ucapnya.
Di jelaskan dia, ISEI merupakan organisasi yang fokus pada bidang ekonomi dan bisnis. Anggotanya yang multiprofesi dengan background ilmu ekonomi. Sehingga dapat memberikan masukan, ataupun membantu merumuskan kebijakan pemerintah yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Jateng.
Baca juga : Praja IPDN Bantu Pemutakhiran Data di Semarang
Sementara itu, Presiden Joko Widodo berharap ISEI menyiapkan strategi taktis dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi ke depan.
Utamanya dalam menghadapi semakin sempitnya peluang kerja, karena perlambatan ekonomi global, peningkatan penggunaan teknologi otomasi dan gig economy (ekonomi serabutan).
Kepala negara menegaskan, saat ini yang diperlukan adalah strategi taktis. Bukan rencana makro yang sulit diimplentasikan, di tengah situasi global yang juga sulit.
Mempertimbangkan semakin sempitnya lapangan kerja, Presiden Joko Widodo berpandangan, fokus yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah melakukan pembentukan pasar kerja. Salah satunya melalui hilirisasi industri yang padat karya. Beberapa komoditas dalam negeri yang bisa dilakukan hilirisasi adalah rumput laut, kakao dan kopi.
"Tolong ini betul-betul bisa mendesain rencana dan strateginya. Yang saya ingin adalah hilirisasi yang padat karya," ucap Jokowi. (RO/Z-1)
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
SPMB tahap II itu merupakan program Sekolah Kemitraan Swasta dengan kuota total 5.004 siswa.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendesak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI agar memperjuangkan percepatan pembangunan giant sea wall untuk menanggulangi rob
Program pemutihan pajak kendaraan bermotor di Jawa Tengah dimanfaatkan 1.196.113 objek pajak dan mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp333.904.513.000.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara simbolis melepas ekspor bus perdana dari Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, ke Sri Lanka pada Rabu (2/7)
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved