Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tanaman padi di sawah seluas 856 hektare terancam gagal panen akibat kekeringan di musim kemarau panjang kali ini.
"Kami telah menerima laporan kekeringan pada lahan sawah seluas 856 hektare. Itu tersebar di Kecamatan Solokanjeruk, Majalaya, Ciparay, Cileunyi dan Rancaekek," ungkap Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Ningning Hendarsyah, Senin (9/9).
Kekeringan menimpa tanaman dengan masa tanam yang bervariasi. Ada yang baru berusia sebulan dan ada yang sudah dalam fase berbuah. Semua terancam puso.
Baca juga : 583 Hektare Sawah di Klaten Dipastikan Gagal Panen
"Tentu saat ini semua berharap hujan bisa segera turun agar lahan yang kekeringan bisa kembali terairi sehingga gagal panen tidak terjadi," tuturnya.
Ningning mengatakan sedianya pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi kekeringan, salah satunya pompanisasi. Namun, Langkah itu juga menemui kendala karena sumber air mengering.
"Sungai Cirasea, Citarum, itu sudah berkurang debit airnya. Sungai Citarik bahkan sudah kering," tutur Ningning.
Terkait dengan perlindungan bagi petani yang gagal panen, Ningning menjelaskan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih berlaku bagi petani yang mengasuransikan sawah sejak awal masa tanam. Petani tersebut akan menerima ganti rugi saat terjadi gagal panen akibat kekeringan.
"Kalau asuransi itu biasanya dari awal. AUTP itu biasanya dari awal penanaman sampai tiga minggu setelah tanam, itu bisa diasuransikan. Kalau seperti sekarang ini, sudah fase generatif atau fase generative awal, itu tidak bisa diasuransikan," jelasnya.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Ketua Gapoktan Maju Tani, Ronald Tambunan menyebut bahwa penanaman perdana padi varietas Gamagora yang dilakukan beberapa waktu yang lalu
Dari data pengujian pada 11 lokasi di berbagai kabupaten di Indonesia selama proses persiapan pelepasan varietas, keempat varietas memiliki produktivitas yang unggul dan berumur genjah.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru mengikuti Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto secara virtual 14 Provinsi, 157 Kabupaten/kota. Kemandirian pangan
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, memastikan stok beras di daerah tersebut masih cukup walaupun tren surplus padi dalam lima tahun turun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, produksi gabah di Kabupaten Sergai mencapai 303.517 ton atau setara dengan 174.102 ton beras, menjadikannya daerah surplus beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved