Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
REKTOR Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Suharnomo merasa kesulitan menghadapi ramainya isu adanya perundungan di perguruan tinggi yang dipimpinnya, sebagai kasus meninggalnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Undip Semarang dokter Aulia Risma Lestari.
"Saya sampai jungkir balik menghadapi masalah dugaan perundungan terjadi di PPDS Undip ini, setelah Kementerian Kesehatan melakukan sejumlah kebijakan terkait dengan Fakultas Kedokteran Undip," kata Rektor Undip Semarang Suharnomo, Minggu (1/9).
Awalnya kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Undip Semarang, lanjut Suharnomo, mendapat tanggapan positif di media sosial (medsos), sehingga ratusan ribu ingin masuk ke Undip karena kebijakan kegiatan tersebut zero bullying.
Baca juga : Polisi Dalami Bukti Dugaan Perundungan di PPDS Undip
Namun kemudian muncul serangan tuduhan perundungan (bullying) datang bertubi-tubi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) dengan mengeluarkan surat keputusan menghentikan praktik anestesia PPDS di RSUP Dr Kariadi setelah meninggalnya mahasiswi PPDS Anestesi Undip akibat bunuh dikaitkan dugaan perundungan. "Kami tidak bisa membendung sulit mengatasi tudingan itu," imbuhnya.
Pada hari pertama beliau meninggal, ujar Suharnomo, Yankes Kementerian Kesehatan mengeluarkan tuduhan bullying yang menyebabkan kematian. Padahal, kata dia, tuduhan tersebut harusnya dari kepolisian sehingga dampaknya makin melebar hingga sekarang dan Undip dicap sebagai kampus problematik yang penuh perundungan.
Hal ini juga berimbas pada terganggunya praktik koasisten, menurut Suharnomo, karena 100% mahasiswa Kedokteran Undip koas di RSUP Dr Kariadi, sedangkan di RSND Diponegoro tidak ada masalah bahkan di semua RS satelit tidak ada masalah.
Baca juga : Gandeng Undip, Kedubes Australia Luncurkan #AussieBanget Corner di Semarang
Dalam hal ini RSUP Dr Kariadi melakukan praktik operasi 24 jam. Para dokter muda itu berjibaku praktik di luar batas waktu normal. "Mereka ikut operasi dan sebagainya, sangat exhausted, sangat kelelahan, operasi yang harusnya 1 jam kadang kala bleeding jadi 6 jam. "Dilanjutkan operasi lagi dan itu ada SK Dirut Kariadi, 24 jam operasi," tambahnya.
Kondisi ini menjadikan dokter residen kecapaikan luar biasa. Namun Kementerian Kesehatan justru memberi cap bullying yang menggiring opini liar masyarakat kepada Undip. Akibatnya, kata dia, Undip yang terkena diminta tidak menyembunyikan. Hal ini membuat bingung menyembunyikan dari apanya dan siapanya. Padahal dalam kasus perundungan Undip telah memecat satu mahasiswa PPDS pada 2022 dan dua mahasiswa tahun berikutnya," pungkasnya. (N-2)
Robot basket cerdas ini dipersiapkan tampil di kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2025 ajang seleksi Indonesia menuju ABU Robocon Asia-Pasifik di Mongolia.
Pembangunan struktur fisik semata tidak akan cukup apabila tidak dibarengi dengan pengelolaan kawasan dan tata ruang pesisir yang adaptif.
Stadion Undip, pusat olahraga di Semarang, tawarkan fasilitas modern untuk mahasiswa dan masyarakat. Yuk, kenali lebih jauh!
Di UGCE 2025 terdapat sesi talk show dengan narasumber alumni UNDIP, walk-in interview, serta Layanan Konseling Karir yang dipandu oleh praktisi dari Fakultas Psikologi UNDIP.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kasus perundungan dan pemerasan PPDS Anestesi Undip Semarang tersebut masih dalam penanganan jaksa penuntut umum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved