Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNTUK memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Halmahera Tengah, tepatnya di Area Desa Sawai, Desa Waibulan, Desa Lokuman, Desa Woekob, Desa Woejerana, Desa Kulo Jaya, dan sekitarnya, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah membangun instalasi pengolahan air bersih berupa Water Intake dan Water Treatment Plant (WTP).
Pembangunan instalasi ini berada di sejumlah wilayah Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah.
Selain pemerintah kabupaten, pembangunan ini juga didukung PT Weda Bay Nickel (WBN). Mereka mendukung dengan alasan fasilitas ini merupakan wujud peran serta aktif PT WBN dalam mendukung Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di bidang infrastruktur penunjang melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga : Ulang Tahun, Penduduk Halmahera Tengah Dikado Pembangunan Water Intake
“Kami harap membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat,” kata Direktur PT WBN Kevin HE Xiaozhen.
Water Intake dan WTP ini nantinya akan menyuplai 15.000 meter kubik per hari untuk masyarakat sekitar. PT WBN diketahui bertanggung jawab terhadap biaya dan seluruh aspek teknik, mulai dari Detailed Engineering Design (DED), pembangunan, hingga commissioning dan serah terima.
Penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dilaksanakan pada 3 Juli 2024 lalu, diwakili Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Ikram Malam Sangaji. (Z-1)
Digelar pada 10-13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Water Indonesia menyoroti kebutuhan terhadap pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan.
Vinilon membangun sistem perpipaan dari hulu ke hilir dan sarana air bersih yang memadai sepanjang 4,5 km di Desa Banuan, Nusa Tenggara Timur.
210 pondok pesantren di wilayah Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur menunjukkan bahwa hanya 54% pesantren yang memiliki akses terhadap air bersih yang layak,
Tujuannya untuk menarik investasi asing dari beberapa negara, seperti Turki, Tiongkok, dan Eropa yang memiliki minat berinvestasi di bidang air di Tanah Air.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Kondisi ini menuai keluhan dari warga. Rani, 36, warga Perumahan Taman Raya, mengaku kesulitan menjalani aktivitas sejak pagi lantaran air di rumahnya tidak mengalir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved