Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM kedokteran hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melakukan amputasi terhadap tangan kanan induk beruang madu. Pasalnya, hewan malang itu terkena perangkap jeratan tali tambang yang dipasang warga dalam lokasi perkebunan kelapa sawit, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Tindakan amputasi terpaksa dilakukan tim kedokteran hewan BKSDA Bengkulu karena luka parah yang dialami induk beruang madu usai terjerat tali tambang. Sebelumnya, beruang itu menjalani perawatan di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, selama hampir 2 pekan lamanya.
Perangkap jeratan tali tambang itu berukuran sedang yang dipasang oleh warga di wilayah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko. Tindakan amputasi itu terpaksa dilakukan karena luka parah yang dialami induk beruang madu.
Baca juga : Manusia Vs Buaya, Warga Mukomuko Diterkam saat Cari Lokan
Tangan kanan beruang madu tersebut terkena jeratan tali tambang selama 5 hari. Ini membuat bagian tulang tangan induk beruang madu terlihat secara jelas.
Pelaksanaan Harian (PLH) Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Delfi Andra, mengatakan usai dilakukan amputasi, induk beruang madu menjalani perawatan pemulihan di kandang transit di TWA Seblat, Kecamatan Putri Hijau. Ini dilakukan hingga nanti dinyatakan sembuh secara sempurna dan siap dilepasliarkan kembali di habitatnya.
Untuk proses penyembuhan terhadap induk beruang madu, dikatakan Delfi Andra, membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan. Ini tergantung pula dari kondisi fisik induk beruang madu.
Baca juga : BKSDA Bengkulu Diminta Evakuasi Buaya Pemangsa Manusia di Mukomuko
Sebelumnya pada pertengahan Juni lalu, tim gabungan BKSDA Bengkulu bersama TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap seekor induk beruang madu yang terkena perangkap tali tambang yang dipasang warga. Diketahui warga melakukan perburuan terhadap satwa yang dilindungi tersebut.
Proses evakuasi terhadap induk beruang madu sedikit alot. Pasalnya, induk beruang madu sedikit agresif saat akan dilakukan evakuasi oleh petugas gabungan dan membuat petugas harus melakukan pembiusan.
Perburuan terhadap satwa dilindungi seperti beruang madu, gajah, dan harimau sumatra di Provinsi Bengkulu memang sangat marak terjadi. BKSDA Bengkulu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menangkap atau memasang perangkap kepada beruang madu, karena kondisinya saat ini mulai terancam punah akibat maraknya perburuan. (Z-2)
Kalsel sendiri merupakan salah satu provinsi dengan potensi peternakan yang begitu besar, sehingga membutuhkan kehadiran tenaga dokter hewan profesional, kompeten, dan berdaya saing.
Domba dan kambing umumnya lebih adaptif terhadap cekaman panas dibandingkan ruminansia lainnya.
Upaya evakuasi puluhan ekor buaya yang masih ada di dalam kolam pun dipandang perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi tak terulang lepasnya kawanan satwa buas dilindungi tersebut.
BBKSDA Jawa Timur, Resort Konservasi Wilayah (RKW) 22 Malang menerima translokasi 7 ekor Lutung budeng (Trachypithecus auratus) dari BBKSDA Jawa Barat.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara menerima kedatangan dua individu orangutan Sumatera dari BKSDA Jawa Tengah yang akan dilepasliarkan.
Tiga ekor Elang Paria tersebut berasal dari hasil rehabilitasi di fasilitas transit satwa BBKSDA Sulawesi Selatan
SATU bayi orangutan lahir di Kebun Binatang Gembira Loka (GL Zoo) Yogyakarta. Kondisinya terus membaik setelah dilakukan hand-rear (rawat manusia).
SEBANYAK 79 ekor tukik jenis lekang (Lepidochlys olivacea) dilepasliarkan di Pantai Bugel, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved