Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
JUMLAH lahan pertanian di Jawa Tengah yang dilanda kekeringan mencapai 137,2 hektare. Padahal, cuaca setempat berawan dan sebagian besar daerah berpotensi turun hujan disertai angin kencang dan sambaran petir.
Pemantauan Media Indonesia Senin (3/6) menunjukkan bahwa kekeringan di Kabupaten Blora dan sejumlah daerah lain masih berlanjut. Tidak hanya mengakibatkan gagal panen (puso) karena sawah dengan tanaman padi rata-rata berusia 25 hari mati akibat ketiadaan air, para peternak juga kelabakan karena menurunnya ketersediaan pakan akibat rerumputan serta dedaunan yang mengering.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jawa Tengah berdasarkan hasil pengamatan citra satelit cuaca. Cuaca pada umumnya di daerah Jawa Tengah berawan sepanjang hari ini, namun di sebagian besar daerah masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.
Baca juga : 300 Hektare Sawah di Tulungagung Berpotensi Gagal Panen
"Potensi hujan ringan hingga lebat masih terjadi siang hingga malam hari di sebagian besar daerah di Jawa Tengah, meskipun secara umum berawan," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, Arif N, Senin (3/6).
Berdasarkan pengamatan satelit cuaca, lanjut Arif, potensi hujan ringan terjadi di Purwokerto, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Kendal, Batang, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Semarang, Bumiayu, Majenang, dan Ambarawa. Sementara itu, hujan ringan hingga sedang terjadi di Purbalingga, serta hujan sedang hingga lebat di Temanggung, Banjarnegara, dan Wonosobo.
"Angin dari arah timur ke selatan berkecepatan 05-25 kilometer per jam," demikian Arif. "Suhu udara berkisar 24-34 derajat Celsius dan kelembapan udara berkisar 55-95% dengan daerah berawan sepanjang hari di Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Purwodadi, Blora, Pemalang, Brebes, Surakarta, Pekalongan, dan Tegal."
Baca juga : Seluas 36 Hektare Lahan Pertanian di Garut Gagal Panen, Petani Rugi Rp11,6 M
Sementara itu, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Francisca Herawati, mengatakan dampak kemarau ini sudah mulai terlihat dengan adanya gejala kekeringan di sejumlah kabupaten/kota, yaitu di Pantura bagian timur dan Soloraya.
"Di daerah Pantura timur, dampaknya sudah sampai pada puso, sedangkan di Soloraya masih sebatas terkena atau mulai muncul gejala kekeringan. Puso di Pantura timur dialami di Blora, Rembang, dan Pati, sedangkan di Soloraya di Klaten, Wonogiri, dan Sragen," tambah Francisca Herawati.
Berdasarkan data yang masuk hingga akhir Mei lalu, ungkap Francisca Herawati, total luas lahan yang gagal panen mencapai 137,2 hektare dan luas lahan yang terkena dampak kemarau seluas 10.724,3 hektare. (Z-10)
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Realisasi investasi di Jawa Tengah pada semester pertama 2025 mencapai Rp45,58 triliun, atau 58,19% dari target investasi tahun ini.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kasus PHK di Jawa Tengah diperkirakan semakin meningkat hingga akhir tahun mendatang. Hal ini seiring semakin bertambahnya sejumlah perusahaan (industri) yang tutup .
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan pembangunan rumah sederhana layak huni (RSLH).
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved