Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PULUHAN hektare tanaman jagung di sejumlah kecamatan Kabupaten Gresik, Jatim, gagal panen akibat cuaca ekstrim dampak El Nino.
Petani terpaksa membabat tanaman untuk pakan ternak. Sebagian petani lainnya, menerima hasil panennya turun hingga 75 persen. Kondisi tersebut mengakibatkan petani mengalami kerugian besar pada musim panen kali ini.
"Iya sebagian besar di sini jagung puso, karena cuaca saat itu ekstrem, sangat panas. Kami juga terpaksa membabat tanaman untuk pakan ternak," keluh Sumarno, petani Desa Sumurber, Kamis (25/4).
Baca juga : IPB Sebut Produksi Pertanian akan Turun 5% Akibat El Nino
Hal itu terpaksa dilakukan karena jagung yang sudah berumur hampir 60 hari tidak bisa tumbuh dengan normal dan tidak berbuat maksimal.
"Hampir semua jagung petani di sini gagal panen," ujarnya.
Tidak hanya di kampungnya, jagung terdampak El-Nino juga terjadi di sejumlah desa di sekitar Kecamatan Panceng. Puluhan hektar jagung yang gagal panen itu tersebar di sejumlah desa. Antara lain, Suwalan, Sumurber, Serah, sebagian Ketanen dan Pantenan. Semuanya berada di Kecamatan Panceng.
Baca juga : Pemerintah kembali Impor Beras, Guru Besar IPB: Petani Kecil Terdampak
"Jagung kami juga gagal panen akibat cuaca ekstrem. Kita sempat tanam hingga tiga kali tapi, hasilnya juga tidak maksimal, " kata Fahrudin, petani di Desa Pantenan.
Jagung yang ditanam nya juga tidak panen sama sekali. Lahan dengan luasan sekitar 1/4 hektar hanya beberapa batang jagung yang bisa dipanen.
"Ya sama saja dengan gagal panen. Hanya dapat jagung lima sak," jelasnya.
Baca juga : El Nino Belum Berakhir, Kementan Terus Genjot Produksi Padi dan Jagung
Tanaman jagung milik saudaranya juga sebagian besar puso terdampak El-Nino.
Tanaman jagung tiga lokasi juga tidak panen akibat kekeringan. Bahkan, hampir semua petani kampungnya juga tanam jagung hingga tiga kali.
"Tapi juga tidak panen maksimal, kalaupun ada yang panen hanya dapat 25 persen. Sisanya gagal panen, ya sama saja puso," ungkap Wahid, petani lainnya.
Dengan panen hanya panen 25 persen, petani mengalami kerugian besar. Biaya tanam, obat, benih, dan ongkos buruh kerja makin mahal. Belum lagi harga jagung yang tidak menentu saat panen juga membuat kerugian petani semakin besar.
Kondisi serupa juga terjadi pada hektaran jagung di sejumlah desa di Kecamatan Dukun. Antara lain, Desa Petiyin, Kertosono, Karang Cangkring, Sawo, serta sebagian di Desa Lowayu. Petani berharap, pemerintah memberikan bantuan benih dan puouk agar beban petani sedikit ringan. (YK/Z-7)
Kendati sulit, Polda Babel sudah melakukan upaya dan mampu memproduksi puluhan ton jagung.
WAKIL Bupati Lampung Selatan, Syaiful Anwar menghadiri Festival Pioneer P27 di Desa Kelaten, Penengahan. Ia menyebut festival ini menjadi ajang apresiasi dan dedikasi para petani jagung
Kondisi ini membuat petani di kawasan pesir serempat merugi pada musim ini. Beruntung harga jagung cukup stabil sehingga sedikit menolong nasib petani.
Nantinya tanaman jagung itu akan ditanam itu berada di sela-sela tanaman kelapa sawit yang berumur antara 1- 2 tahun dengan masa panen 3 bulan.
Program ini juga nantinya akan berkolaborasi dengan pihak swasta melalui program CSR perusahaan.
Jagung bakar adalah camilan lezat yang cocok untuk berbagai suasana, mulai dari acara keluarga hingga pesta malam tahun baru. Salah satu kunci kenikmatan jagung bakar adalah bumbunya.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui program irigasi perpompaan (Irpom).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved