Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Awas, Flu Singapura Sudah Masuk Yogyakarta

Agus Utantoro
23/4/2024 11:15
Awas, Flu Singapura Sudah Masuk Yogyakarta
Kondisi tangan pasien flu Singapura(MI/Yoseph Pencawan)

DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta meminta masyarakat mengenali dan mewaspadai penularan penyakit flu singapura atau yang dikenal sebagai hand, foot, and mouth disease, terutama pada anak di bawah usia 10 tahun. 

Selama Januari hingga 13 Maret lalu, di Kota Yogyakarta, tercatat sudah ada 68 suspek flu singapura.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, lewat keterangan resminya, Selasa (23/4), menjelaskan penyakit ini penyebarannya sangat cepat sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini.

Baca juga : Waspada Peningkatan Kasus Gangguan ISPA selama Musim Pancaroba

"Penyakit flu singapura ini dapat menyebar melalui kontak kulit, udara, pernapasan dan cairan dari blister, serta tinja penderita. Penularannya juga dapat melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin, air liur atau ludah yang keluar saat batuk," ujarnya.

Meski disebut berpotensi menular pada anak di bawah usia 10 tahun, imbuhnya, namun tidak tertutup pula penularan kepada mereka yang berusia remaja bahkan dewasa.

Gejala penyakit tangan, kaki, dan mulut ini, lanjutnya, biasanya adalah demam dua hingga tiga hari, ruam pada kulit dan benjolan pada telapak kaki, tangan dan mukosa (selaput lendir) mulut.

Baca juga : Ini Beda Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar

Ia menambahkan, penderita flu singapura biasanya mengalami kurang nafsu makan, nyeri tenggorokan hingga perlu makanan lunak dan lesu.

Jika ada diantara anggota keluarga yang terkena, lanjutnya, dapat melakukan isolasi mandiri, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, tidak mencium anak yang terkena penyakit ini, tidak menggunakan alat rumah tangga bersama dan bagi yang sehat diimbau mengenakan masker.

"Segera periksakan ke Puskesmas setempat atau ke dokter agar segera mendapat perawatan dan penanganan, sebab penyakit ini belum ada obatnya," pungkasnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya