Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
NAMA Dimyati Natakusumah disebut menjadi salah satu kuda hitam dalam Pemilihan Gubernur Banten 2024. Nama Dimayati disebut-sebut menjadi salah satu kandidat cagub yang akan bertarung dengan mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany serta dua mantan Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim, dan Rano Karno
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Achmad Chumaedy menilai Dimyati salah satu tokoh yang patut diperhitungkan.
"Dimyati bisa jadi kuda hitam karena kiprahnya di politik. Apalagi ia merupakan politisi senior yang memulai karir politiknya sejak usia muda. Pada usia 34 tahun sudah menjadi bupati Pandeglang, dilanjut anggota DPR-RI. Bahkan istrinya, Irna Narulita masih menjadi bupati Pandeglang sejak 2016 lalu," ujarnya.
Baca juga : PKS Tetap Suarakan Hak Angket Meski Tanpa PDIP
Karena itu, sambungnya, anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu tidak bisa dianggap sebelah mata. Ia bisa menjadi tokoh yang merepresentasikan Banten Selatan. “Berkaca dari pilgub sebelumnya poros Banten Selatan dan Tangerang Raya memang selalu ketemu. Tokoh yang mewakili Tangerang Raya dengan Banten Selatan. Sekarang Dimyati mewakili Banten Selatan,” ujarnya.
Di siis lain, ia menyebut restu dari PKS hingga kini belum keluar karena partai tersebut belum mengumumkan nama yang akan diusung. Menurut Chumaedy, PKS yang menjadi partai Dimyati masih melihat elektabilitas para kadernya.
Sementara itu Kepala Biro Media DPP PKS Mustopa mengaku belum ada nama-nama yang keluar buat dimajukan dalam pilgub Banten. Pihaknya masih menunggu waktu yang tepat siapa yang akan dicalonkan. PKS, kata Mustopa, terbuka bagi kader yang akan manggung dalam Pilgub Banten.
Sementara itu Direktur Index Politika Denny Charter mengatakan, Dimyati memiliki potensi maju di Pilgub Banten jika elektabilitasnya meroket. Ia melihat kans tersebut ada, tinggal bagaimana mantan bupati Pandeglang itu memikat hati masyarakat di tanah Jawara.
“Saya rasa semua tokoh baik WH, Airin, RK, bahkan Dimyati memiliki potensi yang sama untuk menjadi orang nomor satu di Banten. Tinggal bagaimana mengemas dan membrandingnya saja," tandas Denny. (Z-6)
Hasil rekapitulasi yang tercantum dalam berita acara dan sertifikat resmi menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Banten dalam pemilu hanya mencapai 66%.
BERDASARKAN hitung cepat atau quick count, lembaga survei mencatatkan kemenangan pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah atas pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi di Pilgub Banten
Berdasarkan hasil quick count Charta Politika, pasangan Andra-Dimyati unggul di Pilkada Banten dengan perolehan suara 57,52%. Sedangkan, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi meraih 42,48%.
KETUA DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan kekalahan pasangan Airin Rachmy Diany-Ade Sumardi di Pilkada Banten 2024 merupakan sebuah anomali.
PEMILIHAN Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada TPS 31, Desa Suradita, Kabupaten Tangerang, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah mendominasi perolehan suara.
Pasangan calon Gubernur Banten nomor urut satu, Airin Rachmi Diany dan Wakil Gubernur Ade Sumardi, mengalami kekalahan signifikan dibandingkan dengan pesaing mereka.
ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi PKS M. Kholid menekankan pentingnya partisipasi publik yang bermakna dalam proses pembahasan RUU KUHAP di DPR RI.
KETUA Badan Legislasi DPP PKS Zainudin Paru mengapresiasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang menahan diri dengan menolak putusan terkait ketentuan persyaratan pendidikan capres-cawapres,
ANGGOTA dari Fraksi PKS, M Nasir Djamil, menyatakan setuju dengan usulan agar pemerintah segera melakukan moratorium sementara dan menjadikan IKN sebagai ibu kota Provinsi Kaltim.
PKS: RUU KUHAP Diarahkan pada Penguatan Nilai HAM
Sejumlah partai politik yang pernah mengganti logo ternyata tidak memberikan efek positif. Beberapa justru suaranya ambles.
Ketua Badan Legislasi DPP PKS, Zainudin Paru, menegaskan, putusan tersebut berpotensi melanggar konstitusi dan melewati batas kewenangan MK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved