Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
RUMAH sakit di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diserbu pasien demam berdarah dengue (DBD). Para pasien diduga berasal dari daerah lain karena seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Jepara penuh akibat meningkatnya kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Jumat (1/3) kasus DBD di Kabupaten Jepara terus meningkat, seluruh ruang perawatan rumah sakit dan puskesmas penuh oleh pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut, bahkan beberapa rumah sakit terpaksa menambah ruang perawatan dan beberapa diletakkan di bangsal.
Membludaknya pasien DBD di rumah sakit di Jepara tersebut, berimbas pada rumah sakit di daerah tetangga yakni Kabupaten Kudus yang mulai memasuki Maret ini diserbu pasien dengan diagnosa DBD. "Kita sampai kewalahan menangani pasien yang terus bertambah setiap jamnya," ujar seorang perawat di rumah sakit swasta di Kaliwungu, Kudus.
Baca juga : Rumah Sakit di Kabupaten Kudus Kebanjiran Pasien DBD dari Jepara
Beberapa pasien di RSUD Kudus mengaku berasal dari daerah tetangga yakni Jepara terpaksa periksa dan dirawat di sini karena rumah sakit di daerahnya sudah penuh dan tidak dapat menampung pasien lagi, bagian beberapa pasien menunggu antrean bertahan dengan infus di dalam mobil.
Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto mengatakan terjadi peningkatan dratis jumlah pasien kasus DBD yang kini dirawat di rumah sakit ini, bahkan lonjakan pasien itu terjadi sejak bulan Februari lalu dengan lebih dari 50% merupakan pasien berasal dari luar daerah Kudus.
"Pada Februari lalu ada 101 pasien DBD yang dieawat dirawat di rumah sakit ini dan 62 pasien di antaranya berasal dari Kudus," kata Pujianto.
Baca juga : Kasus DBD di Banyumas Merebak, 2 Meninggal Dunia
Berdasarkan data, demikian Pujianto, jumlah pasien DBD dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sejak November 2023 hingga Januari 2024 lalu berkisar 35-44 pasien, namun memasuki Februari terus melonjak hingga sekarang hingga semua kamar tersedia di rumah sakit ini hampir penuh.
Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie secara terpisah membenarkan banyaknya pasien DBD yang kini dirawat di rumah sakit di daerah ini, bahkan jumlahnya terus meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan seluruh rumah sakit hampir penuh. "Kita minta dilakukan mitigasi untuk mencegah penyebaran DBD," imbuhnya.
Selain itu untuk menangani pasien DBD yang kian meningkat, lanjut Hasan Chabibie, juga telah diintruksikan kepada dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan pendataan secepatnya, serta meminta setiap rumah sakit untuk tetap melayani pasien gawat darurat dengan cepat dan tanggap hingga seluruh pasien dapat ditangani dengan baik. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved