Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BSKDN Dukung Pemkot Makassar Terapkan Low Carbon City untuk Tangani Sampah

Lina Herlina
27/2/2024 13:08
BSKDN Dukung Pemkot Makassar Terapkan Low Carbon City untuk Tangani Sampah
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo memberikan paparan.(Dok.BKSN Kemdagri)

KEPALA Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menangani permasalahan sampah dengan menerapkan Low Carbon City.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada 2022 Indonesia menghasilkan 35,93 juta ton timbulan sampah. dari jumlah tersebut 37,51% di antaranya atau 13,47 juta ton timbulan sampah belum terkelola.

"Low carbon with metaverse misalnya merupakan salah satu jenis inovasi yang dapat menjadi bagian dari penyelesaian masalah lingkungan di Indonesia. Inovasi semacam ini harus terus didukung perkembangannya," jelas Yusharto saat menjadi narasumber dalam kegiatan Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Pemkot Makassar Tahun 2024 yang mengusung tema Makassar Low Carbon City dengan Metaverse di Hotel Four Points Sheraton Makassar Senin (26/2).

Baca juga : Kadin Ajak Perusahaan Lain Ikuti Jejak Mowilex yang Terapkan Konsep ESG

Guna memaksimalkan penerapan Low Carbon City dengan metaverse, Yusharto membeberkan sejumlah strategi yang perlu diperhatikan oleh Pemkot Makassar di antaranya meliputi strategi pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, konservasi energi, transportasi berkelanjutan, penataan kawasan permukiman hingga  peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan. Menurut Yusharto, strategi tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Makassar.

"Kami harap ada kerja sama antar OPD di Makassar terutama Dinas Lingkungan Hidup, lalu ada Dinas Perhubungan berikut seluruh unsur yang ada di OPD di Kota Makassar," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga membeberkan manfaat dari kebijakan Low Carbon City di antaranya dapat meningkatkan kualitas udara, menurunkan resiko penyakit, dapat secara aktif melakukan perdagangan karbon sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki kesempatan mendapatkan dana hibah dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup.

Baca juga : Dukung Net Zero Carbon, Enesis Group dan BPOM Tanam Mangrove di Jakut

"Kebijakan Low Carbon City dapat memacu setiap kota untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas udara di wilayahnya hingga mengelola sampah dengan lebih baik lagi dari waktu ke waktu," tambahnya.

Yusharto juga mengapresiasi Pemkot Makassar yang telah berusaha memaksimalkan penerapan  Low Carbon City demi keberlangsungan hidup masyarakatnya.

Dalam hal ini, dirinya menyarankan Pemkot Makassar untuk belajar dari daerah lainnya yang menghasilkan sejumlah inovasi di bidang lingkungan hidup seperti Inovasi Rusunawa Eco Green milik Pemkot Cimahi, Inovasi Kelola Listrik Komunal Muara Enggelam (Klik Me) yang diinisiasi oleh Kabupaten Kartanegara dan masih banyak inovasi lainnya.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan saat ini Makassar sudah menerapkan penggunaan solar panel di sekolah-sekolah sebagai langkah awal menuju Low Carbon City. Tahap awal diterapkan di SMPN 6 Kota Makassar. "Kita uji coba di SMPN 6 saat ini. Ini bentuk komitmen kita menghemat energi," pungkas Danny.(N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya