Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Badan Karantina Indonesia Buka Akses Durian Tembus Pasar Tiongkok

Mitha Meinansi
19/2/2024 15:18
Badan Karantina Indonesia Buka Akses Durian Tembus Pasar Tiongkok
Pedagang berjualan durian montong di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/6/2022)(Antara)

BADAN Karantina Indonesia (Barantin) memfasilitasi akses pasar dan dorong percepatan ekspor durian khususnya Durian Palu ke Tiongkok.

"Barantin siap fasilitasi akses pasar dan kawal persiapan ekspor durian termasuk tahap audit kebun dan rumah kemas durian," ujar Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, saat Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Tengah (Karantina Sulteng) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (19/2).

Sahat menjelaskan, pada 2020, Barantin telah mengajukan akses pasar durian ke Pemerintah Tiongkok (GACC) dan telah mendapat tanggapan pada 2023, dengan disampaikannya hasil analisis risiko durian. Langkah selanjutnya, Indonesia perlu mempersiapkan audit kebun dan rumah kemas durian di Indonesia.

Baca juga : Hortikultura Kabupaten Cianjur Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan

Menurut Sahat, pasar durian di Tiongkok merupakan pasar yang menjanjikan mengingat terdapat lonjakan permintaan durian hingga 400% dari tahun ke tahun. Selain itu, selama dua tahun terakhir, Tiongkok telah mengimpor durian hingga mencapai 91% dari permintaan global. Hal tersebut juga menjadi peluang besar bagi durian Indonesia memenuhi pasar Tiongkok.

"Peluang akses pasar durian ke Tiongkok harus dapat dimanfaatkan dengan baik, mengingat potensi durian Indonesia yang cukup besar tersebar di seluruh Indonesia," kata Sahat.

Hal itu dimaksudkan tentunya dengan pendampingan dan sertifikasi karantina, sehingga dapat menjamin produk ekspor Indonesia terjaga kualitasnya dan telah memenuhi persyaratan negara tujuan.

Baca juga : Klaten Gelar Festival Durian Jatinom 2024

Sahat menegaskan beberapa hal penting dalam penanganan ekspor durian adalah dengan menerapkan traceability system, baik untuk kegiatan mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) maupun dalam mempertahankan kualitas dan mutu ekspor.

"Untuk dapat memenuhi persyaratan dari Tiongkok, pemeriksaan kesehatan durian tidak hanya dilakukan di border saja, namun juga pemeriksaan yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Dengan demikian kualitas/mutu durian hingga keamanan pangannya dapat tertelusur," ungkap Sahat.

Berdasarkan data IQ-FAST Badan Karantina Indonesia, selama 2023 lalu Indonesia setidaknya telah berhasil mengekspor sebanyak 7,15 juta ton durian ke beberapa negara seperti Thailand, Tiongkok, Malaysia, Hongkong dan lain sebagainya. Tiongkok sendiri menjadi negara kedua paling banyak mengimpor durian dari Indonesia.

Baca juga : Klaten Gelar Festival Durian Jatinom 2024

Sinergitas
Pada kegiatan itu, Sahat juga mengemukakan sinergitas dan kolaborasi Barantin dengan instansi-instansi terkait juga tidak kalah penting dalam memastikan penanganan ekspor durian sesuai dengan yang dipersyaratkan sehingga berhasil menembus pasar Tiongkok.

"Dalam mengupayakan percepatan akses pasar durian Indonesia ke Tiongkok, diperlukan adanya harmonisasi kebijakan dari instansi terkait sehingga selaras dalam penanganan ekspor," tandas Sahat.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina, dan Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kementerian Bidang Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jona Widhagdo Putri.

Baca juga : Musim Durian! Sampahnya di Bangka Capai 8 Ton Perhari

Hadir pula Hotman Fajar Simanjuntak selaku Ketua Kelompok Penerapan & Pengawasan Keamanan & Mutu, Direktorat Jenderal Hortikultura, serta Anas selaku Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Badan Pangan Nasional, sebagai narasumber.

Selain instansi pemerintah, Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Palu, FDG tersebut juga mengundang unsur akademisi.

Selain itu sejumlah eksportir, yakni PT Feng Zhi Xiang, PT Duo Putri Abadi, PT Segar Jaya Mandiri, PT Sulawesi Durian Indonesia, PT Coco Jaya Lestari, PT Agro Sukses Unggulan Nusantara, PT Indonesia Minxing Fruit Trading, dan Asosiasi Perkebunan Durian (Apdurin).

Baca juga : Festival Durian di Pekalongan Ricuh, Belasan Warga Dilarikan ke Rumah Sakit

Juga para petani durian yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (KT), yakni KT Dumon Ampibabo, Ngerestiti Kasimbar, Bapeja Kasimbar, Tunas Muda Tindaki, Tunas Mekar 5 Kasimbar, Budi Rahayu, Braban, Balinggi, dan KT Durian Jaya, Desa Ogorandu, Kecamatan Bolano Lambunu.

Bagi Pemprov Sulteng, kegiatan FGD merupakan salah satu wujud gerak cepat Sulteng sebagai langkah maju yang diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan langkah konkret untuk membawa durian asal Sulteng menembus pasar Internasional. (N-2)

Baca juga : Festival Durian Di Pekalongan Ricuh, Puluhan Warga Runtuh



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya