Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Mulai Surut, Kerugian Akibat Banjir Demak Capai Rp117 Miliar

Akhmad Safuan
16/2/2024 11:45
Mulai Surut, Kerugian Akibat Banjir Demak Capai Rp117 Miliar
Banjir di Demak mulai surut setelah tanggul yang jebol diperbaiki. Sampai saat ini nilai kerugian akibat banjir mencapai Rp117 miliar.(MI/Safuan)

BANJIR di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, perlahan mulai surut setelah tanggul yang jebol berhasil ditambal. Saat ini ketinggian air sekitar 1 meter. Nilai kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp117 miliar.

Pantauan Media Indonesia Jumat, Jumat (16/2), berangsur surutnya banjir itu membuat puluhan warga yang berada di pengungsian merasa lega. Namun mereka masih belum bisa kembali ke rumah mereka. 

Jalur Pantura Demak-Kudus yang sebelumnya lumpuh total karena terendam banjir, mulai dapat dilintasi kendaraan angkut barang (truk). Sedangkan kendaraan minibus, sedan, bus, dan sepeda motor belum bisa melintas

Baca juga : Jumlah Pengungsi Banjir Demak Bertambah Menjadi 11.400 Jiwa

Meskipun baru jenis kendaraan angkutan barang (truk).  edangkan kendaraan jenis lain seperti sepeda motor, minibus, sedan, belum berani melintas karena masih terendam air 30-60 centimeter.

"Kendaraan kecil belum berani melintas jalur pantura, sementara masih di jalur alternatif termasuk ruas jalan penghubung Demak-Jepara juga sudah dapat dilintasi setelah banjir di Mijen surut," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C Penanggungan mengatakan kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Demak sementara mencapai Rp117 milliar, karena terjadi kerusakan berbagai tempat seperti fasilitas umum, rumah, dan jalan.

Baca juga : Banjir Demak, Pantura Masih Lumpuh dan Banyak Warga Terjebak Butuh Pertolongan

"Jumlah kerugian tersebut dapat bertambah, penghitungan masih terus dilanjutkan karena belum semua termasuk kerusakan tanggul sungai," ujar Bergas.

Saat ini banjir sudah mulai surut dan tanggul jebol telah ditambal, kata Bergas, namun warga tetap diminta untuk waspada karena cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. "Warga di pengungsian masih mencapai 25 ribu jiwa lebih," imbuhnya.

Terpisah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi mengungkapkan akibat banjir melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, sebanyak 106 sekolah di dua daerah tersebut belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka dan siswa belajar secara daring.

Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Pertanian di Grobogan dan Demak Dipastikan Gagal Panen

Berdasarkan pendataan ratusan sekolah terendam banjir, demikian Haris Wahyudi, yakni 82 satuan pendidikan SD dan SMP,  11 SMA, 12 SMK dan 1 SLB, bahkan akibat sekolah dan kampung terendam banjir hingga setinggi dua meter ada 600 siswa masih bertahan di pengungsian. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya