Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BANJIR di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, perlahan mulai surut setelah tanggul yang jebol berhasil ditambal. Saat ini ketinggian air sekitar 1 meter. Nilai kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp117 miliar.
Pantauan Media Indonesia Jumat, Jumat (16/2), berangsur surutnya banjir itu membuat puluhan warga yang berada di pengungsian merasa lega. Namun mereka masih belum bisa kembali ke rumah mereka.
Jalur Pantura Demak-Kudus yang sebelumnya lumpuh total karena terendam banjir, mulai dapat dilintasi kendaraan angkut barang (truk). Sedangkan kendaraan minibus, sedan, bus, dan sepeda motor belum bisa melintas
Baca juga : Jumlah Pengungsi Banjir Demak Bertambah Menjadi 11.400 Jiwa
Meskipun baru jenis kendaraan angkutan barang (truk). edangkan kendaraan jenis lain seperti sepeda motor, minibus, sedan, belum berani melintas karena masih terendam air 30-60 centimeter.
"Kendaraan kecil belum berani melintas jalur pantura, sementara masih di jalur alternatif termasuk ruas jalan penghubung Demak-Jepara juga sudah dapat dilintasi setelah banjir di Mijen surut," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C Penanggungan mengatakan kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Demak sementara mencapai Rp117 milliar, karena terjadi kerusakan berbagai tempat seperti fasilitas umum, rumah, dan jalan.
Baca juga : Banjir Demak, Pantura Masih Lumpuh dan Banyak Warga Terjebak Butuh Pertolongan
"Jumlah kerugian tersebut dapat bertambah, penghitungan masih terus dilanjutkan karena belum semua termasuk kerusakan tanggul sungai," ujar Bergas.
Saat ini banjir sudah mulai surut dan tanggul jebol telah ditambal, kata Bergas, namun warga tetap diminta untuk waspada karena cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga akhir Februari mendatang. "Warga di pengungsian masih mencapai 25 ribu jiwa lebih," imbuhnya.
Terpisah Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi mengungkapkan akibat banjir melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, sebanyak 106 sekolah di dua daerah tersebut belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka dan siswa belajar secara daring.
Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Pertanian di Grobogan dan Demak Dipastikan Gagal Panen
Berdasarkan pendataan ratusan sekolah terendam banjir, demikian Haris Wahyudi, yakni 82 satuan pendidikan SD dan SMP, 11 SMA, 12 SMK dan 1 SLB, bahkan akibat sekolah dan kampung terendam banjir hingga setinggi dua meter ada 600 siswa masih bertahan di pengungsian. (Z-3)
WISATAWAN religi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah keluhkan mahalnya karcis parkir kendaraan di lokasi wisata yang mencapai puluhan ribu rupiah,
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terus meluas.
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta
Dalam arahannya Menhut mengapresiasi penanganan karhutla di Provinsi Riau yang dinilai cukup efektif sehingga karhutla mampu teratasi.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Kendati tidak begitu luas, pihaknya tetap menghimbau warga di musim kemarau tidak membuka kebun dengan cara membakar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved