Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Rayakan Imlek, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) Kembali Digelar

Agus Utantoro
15/2/2024 18:38
Rayakan Imlek, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) Kembali Digelar
Pantia Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta sowan ke Sri Sultan Hamengku Buwono X(MI/Agus Utantoro)

MERAYAKAN tahun baru Imlek 2575 atau 2024 ini, Yogyakarta akan kembali 
menggelar PBTY (Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta). Untuk tahun ini penyelenggaraannya diadakan di Kompleks Perkumpulan Budi  Abadi di Bintaran Wetan, Kota Yogyakarta.

“PBTY tahun ini berbeda dari yang sebelumnya. Kalau biasanya PBTY dilaksanakan antara perayaan Imlek hingga puncaknya di perayaan Cap Go Meh, tahun ini baru akan kami laksanakan di tanggal 4-10 Maret 2024. Lokasinya pun bukan di Ketandan tapi dipindah ke bangunan Perkumpulan Budi Abadi di Bintaran Wetan. Alasan utamanya karena adanya pesta demokrasi, dari pada tumpeng tindih, kami memilih untuk diundur,” jelas Koordinator Bidang Acara PBTY 2024, Subekti pada Kamis (15/02) usai 'sowan' Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Yogyakarta.

Bekti mengungkapkan, perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan PBTY ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu. Dikatakan, tema PBTY 2024 ini adalah “Lestari Budaya bagi Negeri”. 

Baca juga : Ikan Dingkis Jadi Primadona Nelayan Batam Saat Imlek

Meski secara keseluruhan penyelenggaraan PBTY 2024 masih ada kesamaan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun terdapat juga perbedaan yang sangat menonjol. Jika penyelenggaraan PBTY sebelumnya dulu banyak kesenian yang ditampilkan, tahun ini sisi edukasi lebih ditonjolkan.

“Tahun ini kita perbanyak edukasinya. Jadi, kita mau ada enam ruangan yang dibikin seperti museum dan ruang pameran. Jadi nanti banyak hal-hal terkait kebudayaan Tionghoa yang kita sampaikan melalui acara ini kepada masyarakat. Contoh bentuk edukasinya, akan ada sarasehan, yang salah satu temanya membahas batik Peranakan,” ungkapnya.

Bekti menambahkan, pada ruang-ruang pamer juga akan menampilkan budaya-budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat, seperti barongsai dari masa ke masa, meja sembahyang beserta isinya, dan masih banyak budaya lainnya. 

Baca juga : Jelang Imlek, Vihara Tertua di Pulau Jawa, Dharma Sakti, Masih Sepi Pengunjung

Selain menampilkan melalui PBTY 2024, edukasi budaya Tionghoa juga akan disebarluaskan melalui media sosial.
 
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi yang juga hadir padapertemuan iyu mengatakan, PBTY merupakan agenda tahunan di DIY yang levelnya sudah nasional, bahkan internasional. 

PBTY juga menjadi salah satu event yang unggul dan prioritas di DIY. Untuk itu, Pemda DIY sangat mengapresiasi upaya edukasi budaya yang dilakukan melalui PBTY 2024.

“Justru melalui upaya edukasi yang akan dilakukan ini, menjadi bagian dari momen penting kita untuk semakin menguatkan identitas budaya Yogyakarta. Mungkin selama ini masyarakat mengenal PBPT hanya pasar malamnya saja, sehingga melalui PBRY tahun ini kita bisa eksplor lebih jauh lagi bagaimana budaya peranakan Tionghoa Mataram. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Ngarsa Dalem juga menyatakan dukungannya pada penyelenggaraan PBTY tahun ini,” paparnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik