Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEEKOR harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) masuk perangkap di Desa Lawe Buluh Didi, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. Harimau tersebut kemudian dievakuasi oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
"Harimau tersebut masuk ke dalam kandang jebak yang dipasang oleh tim BKSDA bersama mitra Wildlife Conservation Society (WCS) dan Forum Konservasi Leuser (FKL)," kata Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza, Sabtu, 3 Februari 2024.
Gunawan menerangkan, dalam dua bulan terakhir, interaksi negatif antara manusia dan harimau Sumatera di Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, meningkat pesat. Harimau Sumatera sering terlihat di permukiman penduduk dan telah beberapa kali memangsa ternak warga.
Baca juga : Cinta Harimau tidak Berarti Memelihara sang Raja Rimba di Rumah
"Konflik ini berpindah-pindah di beberapa desa, termasuk Desa Buluh Didi, Desa Lawe Sawah, Desa Lawe Cimanok, Desa Pucuk Lembang, Desa Durian Kawan, dan Desa Paya Dapur," ujarnya.
Kemudian, pada 28 Januari 2024, tim dari BKSDA Aceh, WCS-IP, dan FKL berdiskusi dengan Muspika Kecamatan Kluet Timur dan perangkat desa terdampak di Kantor Keuchik Desa Lawe Buloh Didi. Diputuskan bahwa harimau Sumatera tersebut perlu ditranslokasi ke kawasan hutan yang lebih jauh dari permukiman, mengingat durasi dan intensitas konflik yang sudah sangat meresahkan warga.
"Upaya translokasi diambil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, baik dari pihak warga maupun harimau Sumatera itu sendiri," ungkap Gunawan.
Baca juga : Jual Kulit Harimau, ASN di Aceh Timur Ditangkap Polisi
BKSDA Aceh bersama mitra WCS dan FKL memasang kandang jebak di Dusun Makmur, Desa Lawe Buloh Didi. Pada tanggal 2 Februari 2024, sekitar pukul 07.00 WIB, tim menemukan seekor harimau Sumatera berjenis kelamin betina masuk ke dalam kandang jebak.
"Saat ini, harimau tersebut ditempatkan sementara di Kantor SPTN 1 Tapaktuan BBTNGL," jelasnya.
Baca juga : Miris, Lagi-lagi Harimau Sumatera Mati Terkena Jerat
Sepasang anak harimau sumatra dari pasangan indukan harimau Gadis dan Monang ini lahir pada 26 Januari 2025 di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Padang Lawas, Sumatra Utara.
HARIMAU Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) dipastikan sedang berkeliaran di PT Wilmar persisnya kawasan Pabrik Goni Km 110 Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
SEORANG pekerja perkebunan di Pelalawan, Riau, tewas diterkam seekor harimau sumatra, Kamis, (13/3). Kejadian itu menambah daftar panjang konflik manusia dengan Harimau Sumatra.
Konflik satwa Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dengan manusia di Kabupaten Pelalalawan, Riau, menyebabkan seorang pekerja kehutanan tewas diterkam.
INVESTIGASI Polsek Rokan IV Koto, Koramil Rokan IV Koto, dan Yayasan Arsari, menghasilkan terungkapnya enam orang tersangka kasus kematian harimau sumatra akibat jerat di Riau.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Penertiban gabungan ini menyasar 10 titik pelanggaran di dalam kawasan hutan TWA Mega Mendung dan DAS Batang Anai.
Pelepasliaran juga dapat menambah populasi orangutan di habitat alaminya.
Upaya evakuasi puluhan ekor buaya yang masih ada di dalam kolam pun dipandang perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi tak terulang lepasnya kawanan satwa buas dilindungi tersebut.
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) menerkam seorang warga pada Rabu (4/9) sekitar pukul 13.45 WIB di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Lokasi pelepasliaran merupakan kawasan Hutan Lindung yang berada di bawah pengelolaan KPH III Langsa.
SEEKOR buaya muara menyerang warga Teluk Bayur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Buaya sepanjang 3 meter tersebut lalu ditangkap warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved