Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Nusa Tenggara mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi bohong terkait kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.
"Sampai saat ini belum ada kenaikan status, masyarakat jangan panik," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara Zakarias Ghele Raja seperti dilansir dari Antara, Senin (8/1).
Menurut Zakarias, informasi itu tidak benar, karena status gunung saat ini masih berada pada level III (Siaga) sejak 1 Januari 2024.
Baca juga: Pegadaian Cabang Larantuka Santuni Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah. "Kalau ada kenaikan status pasti kami informasikan. Untuk saat ini tidak ada," tegasnya.
Warga Dusun Padang Pasir Yohanes Hule Puhun menjelaskan banyaknya warga yang berlarian dari rumah karena panik dengan informasi yang tidak jelas.
Baca juga: 4.681 Warga Kaki Gunung Lewotobi Tercatat Bermukim di Lokasi Pengungsian
Ia mengaku tidak mengetahui pasti sumber yang menyebarkan informasi peningkatan level secara tiba-tiba. "Entah siapa yang sampaikan gunung ini peningkatan level tiba-tiba, jadi ada yang posisi sudah tidur, kaget bangun, ternyata sudah banyak orang di jalan, kita panik, tidak tanya lagi kepastian," ucapnya.
Yohanes menyebut gemuruh gunung tidak terdengar hingga Minggu (7/1) malam. Namun, masyarakat tetap waspada dengan segala kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. (Z-6)
Kondisi Posko Pengungsian Lewotobi di Kobasoma
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Empat bandara di Pulau Flores, NTT, yang tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Di Gunung Lewotobi Laki-laki, erupsi terjadi pukul 17:07 WITA dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak. Status gunung ini berada di Level III Siaga.
Gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG, Oktory Prambada, menjelaskan faktor seperti curah hujan tinggi dan kondisi geologi memicu terjadinya longsor.
Gunung tersebut mengeluarkan lahar dan melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung.
Di Jabar dan wilayah lain Indonesia masih banyak sesar-sesar aktif yang belum teridentifikasi dengan baik sehingga berpotensi menimbulkan dampak serius ketika gempa bumi terjadi.
PVMBG kembali menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas. Masyarakat di sekitar serta wisatawan diminta tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif.
BNPB, PVMBG, dan BMKG masih melakukan pemetaan wilayah di sekitar Gunungapi Marapi yang masuk dalam kawasan rawan bencana.
Hasil asesmen dari PVMBG dan BPBD, lokasi yang dipasangi LEWS berpotensi mengalami tanah gerak ketika musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved