Elektabilitas Capai 50,8%

Media Indonesia
01/1/2024 12:55
Elektabilitas Capai 50,8%
Ilustrasi(Dok MI)

PASANGAN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran. Temuan survei Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,8%.

Baca juga: Masih Trending, Anies Baswedan Jadi Abah Nasional oleh Netizen

Adapun pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berebut peringkat berikutnya.

Selisih keduanya tipis saja, Anies-Muhaimin meraih elektabilitas 22,3 persen hingga mengungguli Ganjar-Mahfud yang meraih 21,4%. Sisanya masih ada sebanyak 5,5% yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

“Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,8 persen, kokoh di atas 50 persen atau berpeluang menang satu putaran pada Pilpres 2024 mendatang,” kata Direktur Program NSN Huslidar Riandi lewat keterangan yang diterima Senin (1/1).

Baca juga: Anies-Muhaimin Ajak Masyarakat Melek Perubahan

Menurut Riandi, berpasangannya Prabowo dengan Gibran yang merupakan putera sulung Presiden Jokowi memberi efek elektoral signifikan. “Sebelumnya Prabowo dan Ganjar masih sama-sama unggul dalam bursa capres, tetapi kemudian Prabowo-Gibran melejit,” tandas Riandi.

Masuknya “dinasti Jokowi” dalam arena Pilpres mempertegas arah dukungan Jokowi yang semula masih samar-samar, atau membagi dua antara Prabowo dan Ganjar. “Munculnya paket Prabowo-Gibran membuat sikap Jokowi tidak lagi abu-abu atau lebih tegas berpihak ke mana,” jelas Riandi.

Kuatnya dukungan Jokowi terhadap Prabowo-Gibran sekaligus menekan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud. “Hilangnya endorsement Jokowi terhadap Ganjar memberikan disinsentif dan berdampak pada anjloknya pasangan Ganjar-Mahfud,” tegas Riandi.

“Strategi menyerang Jokowi yang dilakukan oleh kubu Ganjar dan elite PDIP justru menjadi bumerang, di mana pendukung Jokowi yang semula mendukung Ganjar memutuskan untuk menarik dukungan dan pindah mendukung Prabowo-Gibran,” sambungnya.

Dukungan itu makin solid setelah digelarnya debat capres tahap pertama, berlanjut dengan debat cawapres. “Prabowo-Gibran menampilkan diri dan mempertegas posisi sebagai pasangan capres-cawapres yang paling komitmen soal keberlanjutan program-program Jokowi,” Riandi menerangkan.

Sementara itu naiknya elektabilitas Anies-Muhaimin bisa jadi karena keberhasilannya menyerap suara yang masih belum menentukan pilihan (swing voters). Lalu anjloknya dukungan terhadap Ganjar-Mahfud membuat pendukungnya kocar-kacir hingga sebagian beralih ke Anies-Muhaimin.

“Sebagian pendukung Ganjar-Mahfud yang tidak memiliki afiliasi kuat dengan Jokowi dan merasa putus asa terhadap pasangan yang didukung koalisi PDIP itu mengalihkan harapan kepada Anies-Muhaimin yang menarasikan sebagai antitesis Jokowi,” ungkap Riandi.

Survei digelar pada 23-27 Desember 2023, secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya