Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Elektabilitas Stabil 50 Persen

Media Indonesia
16/12/2023 07:00
Elektabilitas Stabil 50 Persen
Ilustrasi(MI/Duta)

MEMASUKI dua pekan masa kampanye, elektabilitas pasangan calon presiden Prabowo Subianto didampingi calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tampak mulai stabil. Temuan survei yang dilakukan I menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,8%.

Baca juga: Mahfud MD Anggap Muhaimin Lawan Terberat Debat, Anies: Bukan Cawapres yang Muncul Mendadak

Angka tersebut naik tipis dari survei pada November 2023 yang juga menembus 50,1 persen, setelah sebelumnya masih tercatat sebesar 45,3% pada Oktober. Jika tidak ada perubahan yang signifikan, Pilpres 2024 dipastikan bakal berlangsung hanya dalam satu putaran.

“Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mulai stabil pada kisaran 50 persen lebih, sehingga dipastikan Pilpres berjalan hanya satu putaran,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB lewat keetrangan yang diterima, Sabtu (16/12)

Menurut Leonard, dukungan terhadap Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dibandingkan pada awal keduanya mulai dipasangkan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Pemilih Prabowo-Gibran juga mulai solid dan sulit berpindah lagi,” tandas Leonard.

Baca juga: UAS Dukung Anies-Muhaimin, Timnas: Mengekspresikannya Perlu Waktu

Hal serupa tidak dialami oleh capres Ganjar Pranowo dan cawapresnya Mahfud MD, yang mengalami penurunan elektabilitas. Dari capaian 32,8% pada Oktober, elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot menjadi 25,8% pada (November) dan kini tersisa 21,2%.

Sebaliknya dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang justru meningkat elektabilitasnya dan kini unggul tipis terhadap Ganjar-Mahfud. Naik dari 15,6% (Oktober) menjadi 18,7% (November), Anies-Cak Imin kini menyodok hingga 22,0%. Sementara itu tersisa sebanyak 6,0 persen yang masih menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

“Menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa dijelaskan dari sulitnya pasangan tersebut menawarkan gagasan di tengah kontestasi antara visi keberlanjutan dari kubu Prabowo-Gibran dan wacana perubahan yang digaungkan Anies-Cak Imin,” terang Leonard.

Hal tersebut tecermin dalam debat pertama yang digelar KPU, di mana Prabowo tampak memposisikan diri sebagai capres petahana yang mendukung dilanjutkannya program-program Jokowi. Anies dengan retorikanya terus menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintahan.

“Ganjar yang berada di tengah-tengah tidak bisa menawarkan gagasan bernas, apakah bakal tegas melanjutkan program Jokowi atau melancarkan kritik ala oposisi,” paparnya.

Strategi menyerang kubu Jokowi dan Prabowo-Gibran yang dilakukan selama ini justru gagal menaikkan elektabilitas, bahkan membuat Ganjar-Mahfud semakin terpuruk. “Anies-Cak Imin kini menjadi ancaman terbesar bagi kubu Ganjar-Mahfud dan koalisi PDIP,” kata Leonard.

Sebelum-sebelumnya kubu Ganjar dan PDIP kerap mewanti-wanti bahwa pertarungan dengan Prabowo sebagai sesama kubu nasionalis hanya akan menguntungkan Anies. Hasilnya memang Anies yang menguat, tetapi kerugian hanya dialami oleh pihak Ganjar, bukan Prabowo.

“Nyaris tidak terjadi migrasi pemilih Prabowo, yang terjadi justru perpindahan sebagian pemilih Ganjar dan dicuri oleh Anies,” pungkas Leonard.

Surei digelar pada 1-7 Desember 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar ±2,98% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (RO/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya