Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ADA yang istimewa pada ulang tahun yang ke-80 Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selain melakukan potong tumpeng, sosok Raja Keraton Yogyakarta dan Gubernur DIY ini menerima kado replika tongkat Uskup Agung Semarang dari Keuskupan Agung Semarang di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Minggu (26/11) sore.
Bentuk tongkat tersebut sangat unik karena kepala tongkatnya berupa relief burung pelikan yang sedang melukai dirinya sendiri. Hal itu dilakukan guna memberikan makan dan minum kepada anak-anaknya.
Relief tersebut menunjukkan kebijaksanaan dan pengorbanan seorang pemimpin. Ia bijaksana barus siap mengorbankan dirinya demi keselamatan, keamanan dan kesejahteraan rakyatnya. Sri Sultan mengungkapkan kebahagiaannya atas ucapan dan kado yang diberikan.
Baca juga: Ide Tempat Menikmati Tahun Baru 2024 di Jogja Seru, Rame, dan Berkesan
"Di antara gemerlap doa, saya sungguh merasa berbahagia dapat hadir di pelataran suci ini, dalam rangka merayakan karunia usia yang telah mengalir selama 80 tahun," papar Sri Sultan.
Dalam renungan mendalam tentang makna hidup, lanjut Sri Sultan, kita dihadapkan pada pertanyaan esensial, mengapa kita ada di dunia ini? Pertanyaan itu sejatinya terjalin secara linier dengan falsafah moral Sangkan Paraning Dumadi yang menjadi ugeman hidupnya.
Sri Sultan berujar, tiap detik yang bergulir dalam perjalanan hidup adalah bab yang tercipta untuk diisi dengan kebijaksanaan dan kebajikan. Dalam dunia fana ini, harmoni dan kedamaian menjadi jiwa, dan setiap langkah adalah alur menuju kebahagiaan sejati.
Baca juga: Ngayogjazz ke-17 Gerakkan Ekonomi Lokal
"Pada momentum 80 tahun usia ini pula, saya pun senantiasa mengingatkan kepada diri sendiri, dengan selalu menanyakan pada nurani, Apa makna sebuah tahta dan menjadi seorang Sultan, apabila tidak memberi manfaat bagi masyarakat? Pertanyaan itu, pada akhirnya mengkristal dalam prinsip moral Hamengku Buwono Tekadku," tandasnya.
Ia mengatakan, Hamengku Buwono menyandang tiga substansi seorang pemimpin yang bersumber dari makna Hamangku, Hamengku dan Hamengkoni. Dalam berbagai situasi sulit, sejatinya pemimpin adalah pengayom yang siap berdiri paling depan, menjadi panutan, dan tampil mengambil tanggung jawab dengan segala risikonya.
"Pun saya, dalam liku kehidupan, tak jarang dipertemukan dengan berbagai tantangan dan coba. Tetapi saya percaya, dalam setiap hembusan angin, terdapat petunjuk bagi mereka yang mau mendengarkan," ujar Sri Sultan.
Uskup Agung Semarang Apresiasi Sri Sultan
Uskup Agung Semarang, Romo Mgr. Robertus Rubiyatmoko mengucapkan suka cita dan apresiasi atas Wiyosan Sri Sultan yang ke-80 tahun dan kepemimpinan Sri Sultan HB X selama ini.
"Kami berdoa agar Sri Sultan senantiasa diberikan kesehatan, berkah, kebijaksanaan serta diberi usia yang panjang sehingga bisa memimpin warga DIY menuju masyarakat guyub, rukun, ayem dan tenteram," papar dia.
Ia mengatakan, umat Katolik juga mendukung Keistimewaan DIY di bawah kepemimpinan Sri Sultan yang mengutamakan nilai budaya luhur, yang berupa Hamemayu Hayuning Bawana, Sangkan Paraning Dumadi dan Manuggaling Kawula Gusti yang terus diamalkan dan diwujudkan dalam kehidupan masyarakat.
(Z-9)
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Lebih dari tantangan lingkungan, Sri Sultan menyebutkan, tantangan terbesar sesungguhnya adalah pada aspek sosial dan perilaku, yang mana edukasi kesehatan menjadi kunci.
Sri Sultan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat dan mengembangkan Yogyakarta melalui harmoni antara tradisi, demokrasi, dan inovasi.
Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen, Kota Yogyakarta, Rabu (15/1) pagi.
Mengenai nilai ganti rugi, Sri Sultan menyebut, angkanya memang kecil. Angka kecil tersebut dipilih untuk menegaskan bahwa fokus gugatan adalah tertib administrasi dan kepastian hukum.
Sri Sultan menyatakan semua pendataan jumlah pemilih atau Daftar Pemilih Tetap (DPT) di DIY sudah tuntas.
Turnamen yang dibuka oleh Manajer Angkutan KAI Daop 4 Dian Kristian itu merupakan event yang kedua dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa solidaritas di antara tim-tim yang berlaga.
TRADISI adus kungkum (mandi berendam) di malam 1 Suro atau 1 Muharam 1447 Hijriah berlangsung di Kota Semarang, Jawa Tengah.
MENJAWAB kebutuhan pasangan yang menginginkan pesta pernikahan berkualitas dengan anggaran yang terjangkau, Metro Park View Hotel menghadirkan paket pernikahan dengan harga terjangkau.
Puluhan rombongan jemaah haji asal Kota Semarang dan Kendal mulai berdatangan di Islamic Center Semarang.
KEMACETAN terjadi di sepanjang Jalan Majapahit, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Kamis (19/6). Kondisi tersebut disebabkan oleh aksi ratusan sopir truk yang melakukan mogok.
Tanggul laut di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara, Kita Semarang bocor hingga jalan perkampungan penduduk tergenang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved