Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jokowi Resmikan Proyek LNG Tangguh Train 3 Senilai Rp72,45 T

Insi Nantika Jelita
24/11/2023 10:21
Jokowi Resmikan Proyek LNG Tangguh Train 3 Senilai Rp72,45 T
Presiden Joko Widodo,, Jumat (24/11), meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3 di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.(MI/Dok Kementerian ESDM)

PRESIDEN Joko Widodo meresmikan proyek pengembangan kilang gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh Train 3 yang berada di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (24/11).

Proyek tersebut dioperasikan oleh perusahaan minyak dan gas (migas) asal Inggris, British Petroleum (BP) melalui anak usaha BP Berau Ltd. 

Kepala Negara menjelaskan LNG Tangguh Train 3 menelan investasi sebesar US$4,83 miliar atau setara Rp72,45 triliun.

Baca juga: Indonesia dan Amerika Perkuat Kerja Sama Permuseuman

"Puji syukur, alhamdulillah, hari ini, kita resmikan Tangguh Train 3 penghasil gas bumi terbesar di Indonesia," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/3).

LNG Tangguh telah beroperasi sejak 2009 dan sekarang telah memiliki tiga kilang LNG. Produksi gas dari Train 3 Tangguh akan setara dengan produksi LNG sebesar 3,8 juta ton per tahun (million tons per annum/ mtpa).

Dengan beroperasinya Train 3, Tangguh menjadi produsen gas terbesar di Indonesia dengan total produksi tahunan 11,4 mtpa atau sekitar 35% dari produksi nasional.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik Agus Subiyanto jadi Panglima TNI

"Proyek ini akan berkontribusi signifikan terhadap target produksi gas nasional," jelas Mantan Wali Kota Surakarta itu.

Jokowi kemudian menjelaskan proyek LNG Tangguh Train 3 dapat menyerap tenaga kerja lokal dengan komposisi besar. Yakni, 70% tenaga operasional LNG Tangguh Train 3 merupakan warga asli Papua Barat.

"Sebanyak 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah putra-putri Papua Barat yang telah direkrut sejak SMA pendidikan dari BP di Berau," pungkasnya.

BP Executive Vice President (EVP) Gas & Low Carbon Energy Anja-Isabel Dotzenrath menambahkan Tangguh Train 3 memiliki fasilitas teknologi kelas dunia dengan mengacu pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang optimal.

"Indonesia merupakan negara penting dalam portfolio BP dan kami sangat berterima kasih terhadap dukungan pemerintah Indonesia," ucapnya.

Proyek Hulu Migas Lainnya

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menerangkan, selain meresmikan Proyek Tangguh Train 3, pada kesempatan ini juga disampaikan pengembangan tiga proyek lain di Papua Barat yang masih berkaitan dengan proyek hulu migas. 

Pertama, proyek carbon capture, utilization, and storage (CCUS) Ubadari yang terintegrasi dengan Proyek Tangguh. CCUS merupakan teknologi penangkapan dan penyimpanan emisi karbon agat tidak terlepas ke atmosfer. Karbon ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi gas.

Proyek Ubadari CCUS digadang menjadi proyek CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas penyimpanan CO2 hingga 1,8 giga ton.

"Selain menghasilkan tambahan produksi gas, proyek ini ini akan menginjeksikan sekitar 30 juta ton CO2 sampai tahun 2035 ke reservoir yang ada," jelas Arifin.

Proyek selanjutnya yang juga akan dibangun adalah hilirisasi gas alam menjadi low carbon ammonia dengan rencana produksi 875 ribu ton/tahun amonia biru atau blue ammonia yang dikerjakan oleh BP. 

Proyek ini akan digunakan untuk co-firing atau pemanfaatan bahan bakar dari biomassa di pembangkit listrik dan juga di pabrik baja.

Proyek penting lainnya adalah Lapangan Gas Asap, Kido, Merah (AKM) di Blok Kasuri, Bintuni, Papua Barat. Proyek ini akan memproduksi cadangan gas (gross) sebesar 2.244,45 miliar kaki kubik persegi (billion square cubic feet/BSCF), serta produksi kondensat sebesar 5,4 juta barel (million stock tank barrels/MMSTB). Total nilai investasi proyek ini mencapai US$3,37 miliar. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya