Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pohon Tumbang, Lahan Sawah Nyemplung ke Jurang di Badung Setelah Hujan Lebat

Ruta Suryana
13/11/2023 21:43
Pohon Tumbang, Lahan Sawah Nyemplung ke Jurang di Badung Setelah Hujan Lebat
Sejumlah pohon tumbang di kawasan Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Badung Bali, Minggu (12/11).(MI/Ruta Suryana)

HUJAN deras yang disertai angin kencang Minggu (12/11) di wilayah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, tidak hanya menumbangkan sejumlah pohon di sejumlah titik, tapi juga menggerus lahan sawah hingga masuk ke jurang,

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika mnerima laporan sekitar 10 are atau 1.000 m2 lahan sawah tergerus ke jurang dan sungai di wilayah Banjar/Dusun Pemaron, Desa Munggu Kecamatan Mengwi.  

"Yang dilaporkan luasnya sekitar 10 are (1.000 m2)," ujar Murdika, Senin (13/11).  

Baca juga : Jawa Barat bakal Terus Diguyur Hujan Seminggu Ini, BMKG: Waspada!

BPBD Badung telah mengkoordinasikan peristiwa ini dengan instansi yang terkait.

Sehari pascahujan deras itu, petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Badung dikerahkan untuk membantu menangani pohon tumbang di sejumlah titik, seperti di kawasan Lukluk, dan di jalan umum Desa Kekeran.

Baca juga : Awas, Gelombang Tinggi Mulai Mengancam Perairan Jawa

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino moderat akan berakhir pada Februari 2024. Tahun depan pada Maret, El Nino masih ada tapi sudah lemah semakin menuju netral.

Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin. Hal ini menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat dan harus diwaspadai dampaknya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengingatkan sejumlah hal yang perlu diwaspadai masyarakat selama transisi kemarau ke musim hujan.

Untuk kawasan perkotaan, kata Abdul, periksa dan pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir/genangan baik akibat debit air kiriman maupun hujan ekstrim di tingkat lokal.

Kemudian masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan misalnya di Jawa bagian tengah ke selatan. Waspadai retakan-retakan akibat tanah kering saat kemarau yang jika diguyur hujan akan sangat rentan terjadi longsor. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya