Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementnan) menargetkan produksi pangan pada 2024 akan meningkat hingga 35 juta ton beras.
Pada tahun 2026, Indonesia diharaplan akan kembali swasembada pangan, sehingga Indonesia tidak perlu melakukan impor beras.
Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian (Mentan) Sam Herodian, dalam kuliah umum di hadapan para dosen, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Jumat (10/11) di aula Polbangtan Medan, Sumatra Utara.
Baca juga: Kementan Kejar Masa Tanam, Sigap Amankan Produksi Beras dan Jagung
Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Arman yang melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pangan Indonesia sehingga menjadi lumbung pangan dunia di 2033.
Sam menambahkan, target swasembada pangan didukung adanya program akselerasi yang dilakukan Kementan untuk mempercepat swasembada. Selain itu dukungan teknologi mekanisasi juga dilakukan.
“Jika kita tidak bergerak cepat untuk melakukan swasembada pangan, bisa saja kita akan mengalami krisis pangan. Untuk itu kita harus berupaya terlepas dari ketergantungan negara lain dalam hal penyediaan pangan,”ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia terpaksa melakukan impor beras untuk mencukupi kebutuhan pangan.
Baca juga: Kementan Kenalkan Olahan Pangan dari Bekatul kepada Peserta Afrika
Langkah-langkah percepatan untuk swasembada sudah dilakukan cepat oleh Mentan Amran Sulaiman.
“Tahun depan kita tidak akan lagi mengimpor beras, karena target produksi pangan terus meningkat hingga akhirnya pada 2033, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia,” kata Sam dalam Kuliah Umum bertajuk ´Menuju Lumbung Pangan Dunia´.
Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa target akselerasi percepatan adalah terwujudnya swasembada pangan pada 2026 mendatang, sehingga Indonesa dapat menekan impor.
Sementara itu dalam sambutannya pada Kuliah Umum, Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berharap agar mahasiswa bisa fokus dan memahami kuliah umum yang disampaikan sehingga mengetahui kondisi pertanian dan program apa saja yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Kementan.
Baca juga: Transformasi Lahan Rawa Menjadi Sawah untuk Ketahanan Pangan
“Diharapkan setelah mengikuti perkuliahan ini, pengetahuan mahasiswa Polbangtan Medan akan meningkat dan menambah wawasan dalam hal pertanian,” imbuh Yuliana.
Setelah memberikan kuliah umum, Sam Herodian yang juga akademisi IPB berkesempatan mengunjungi Miniplant Industry dan Coffee Nursery yang dimiliki Polbangtan Medan.
Sam menyampaikan sangat bangga dengan kemajuan Polbangtan Medan yang memiliki laboratorium kopi. (RO/S-4)
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengingatkan seluruh pihak agar jangan bermain-main dengan komoditas pangan yang disubsidi oleh pemerintah.
Amran juga menyebut berdasarkan arahan Presiden Prabowo, proses penegakkan hukum harus berjalan
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu, mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan mahasiswa BEM Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi untuk berdiskusi tentang masa depan pertanian Indonesia.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved