Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu mulai padam. Kini polisi melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran di gunung tersebut.
Kapolres Ngawi AKB Argowiyono menyatakan hingga saat ini pihak penyidik melakukan pendalaman dan pemeriksaan sejumlah saksi untuk mengusut siapa pelaku yang menyebabkan karhutla di wilayah Gunung Lawu.
"Total saksi yang diperiksa 5 sampai 10 orang. Dari masyarakat sekitar sama pihak Perhutani. Baru menanyakan informasi awal, jadi kalau mengarah ke terduga pelaku belum," ujarnya.
Selama proses pendalaman, petugas polisi mengamankan sejumlah barang bukti mencurigakan di TKP. Seperti puntung rokok hingga kayu bekas bakaran api.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto di Surabaya, Senin (16/10) mengatakan dengan melihat kondisi yang ada saat ini, pihaknya menutup operasi water bombing.
Baca juga: Karhutla di Gunung Lawu Sulit Dipadamkan, Fokus ke Penyelamatan Sumber Air
Menurut Gatot, luas area Gunung Lawu yang terdampak karhutla diperkirakan mencapai 2.185 hektare yang terbagi di tiga kabupaten antarprovinsi.
Antara lain 1.300 hektare di wilayah Kabupaten Ngawi dan 700 hektare di Kabupaten Magetan Provinsi Jatim. Kemudian 185 hektare terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Gatot menjelaskan helikopter yang melakukan water bombing sudah melakukan pemadaman sebanyak 215 kali dengan kapasitas 1.000 liter air sekali angkut, sehingga dalam proses memadamkan karhutla Gunung Lawu menghabiskan air 215.000 liter air.
Meski karhutla di Gunung Lawu mulai padam, Gatot menyatakan tim pemadaman darat masih bersiaga untuk mencari titik-titik api tersisa dan mengantisipasi adanya bara api yang terpendam di tanah.
Untuk mengantisipasi timbulnya kebakaran lagi, tim pemadaman darat ini telah membuat sekat atau ilaran supaya titik api yang tersisa tak kembali meluas apabila tertiup hembusan angin. "Ilaran di wilayah Ngawi sudah dibuat 9.000 meter meter, wilayah Karanganyar juga sudah dibuat sepanjang 2.000 meter," ucap Gatot.
Selain itu, lanjut Gatot, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga sudah meninjau langsung lokasi kejadian karhutla Gunung Lawu. Mereka berencana melakukan penanaman ulang.
Baca juga: Kabut Tutupi Titik Api di Gunung Lawu, Water Bombing Batal
"Kemarin dari Kementerian LHK melihat ke lokasi, mengantisipasi seandainya kalau diperlukan reboisasi, akan dilakukan reboisasi ulang," ucapnya.
Usai kejadian ini, BPBD pun mengimbau kepada para kepala dan pemangku daerah terdampak, untuk melakukan pembersihan material sisa dampak karhutla. Hal itu sebagai upaya antisipasi bencana susulan.
"Bersih-bersih ranting dan pohon tumbang untuk mengantisipasi bencana susulan, karena sebentar lagi akan memasuki musim hujan," tandasnya. (Z-6)
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Prediksi ini disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, berdasarkan analisis iklim dan zona musim (ZOM) di daerah tersebut.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Alat berat (eksavator) dikerahkan untuk membuka ruas jalan yang tertutup material longsoran seperti tanah, bebatuan dan pohon yang tumbang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved