Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Tim Penyelamat Pos Search and Rescue (SAR) Kolaka, Kendari, mencari seorang pria yang diterkam buaya di Sungai Desa Wungguloko, Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengungkapkan pria tersebut bernama Marzuki, berusia 48 tahun.
Informasi terkait insiden yang menimpa Marzuki berawal dari laporan salah seorang warga setempat, pada Minggu (15/10) sore. Menurut keterangan rekan korban, Marzuki tengah menangkap ikan di sungai kemudian ada buaya datang menerkamnya. Kondisi terakhir Marzuki terlihat sudah berada di mulut buaya.
"Dari laporan itu, kami memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Kolaka ke lokasi yang disebutkan. Jarak tempuh antara pos dan lokasi mencapai 85 kilometer," ujar Arafah.
Baca juga: Perlintasan Satwa dan Ternak Dibangun di Tol Trans Sumatra
Dalam operasi tersebut, Tim Penyelamat Pos SAR Kolaka menggunakan beberapa peralatan, yakni mobil penyelamat, perahu karet, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Hingga saat ini, tim masih terus melakukan pencarian dengan dibantu warga setempat. (Ant/Z-11)
Baca juga: Perlintasan Satwa dan Ternak Dibangun di Tol Trans Sumatra
Dengan nuansa sea shore yang estetik, Anda dapat duduk santai sambil menikmati melihat anjing laut berenang, makan dan berputar-putar seolah ia mengajak Anda bermain.
Ia menjelaskan, jasa konsultan itu termasuk dalam sayembara desain untuk merevitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan dengan total hadiah Rp1 miliar.
CORONAVIRUS disease (covid-19) mulai berimbas pada pendanaan pengelolaan kebun binatang (KB).
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
"Besok (17/5) hari Minggu jam 10, bisa lihat Harimau Sumatera. Melalui live streaming di akun instragram @ragunanzoo,"
Wisata virtual bersama satwa Ragunan digelar secara langsung (live) di Instagram @ragunanzoo
Awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor.
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Di Malaysia misalnya, monyet terlihat mengunyah tali dari masker lama yang dibuang di perbukitan.
Sebanyak 11 satwa itu di antaranya harimau, rusa, buaya, hingga burung cenderawasih. Bahkan, kepemilikan satwa oleh AM terbilang ilegal.
Penyidik langsung melakukan penyelidikan dengan menyamar menjadi pembeli melalui media sosial di grup WhatsApp serta Facebook.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved