Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KONFERENSI Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum (KTT AIS Forum) untuk pertama kalinya akan digelar di Indonesia, tepatnya di Bali, 11 Oktober 2023.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mengundang 51 negara partisipan AIS Forum untuk hadir dalam KTT tersebut. Selain itu, KTT tersebut juga akan dihadiri oleh berbagai organisasi internasional dari tiga region AIS Forum yakni Pasifik, Hindia, dan Atlantik.
Dalam rangka menyambut puncak penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 nanti, beberapa aktivitas yang melibatkan para generasi muda juga akan digelar. Salah satunya adalah 'Claim The Future' yang melibatkan ratusan siswa SD di Bali.
Ratusan siswa SD tersebut melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Kedongan Bali. Bahkan pantauan di lokasi, bukan hanya siswa SD dari berbagai sekolah, tetapi ada juga siswa SMP dan masyarakat umum lainnya.
Mereka diajak untuk melakukan kegiatan bersih Pantai Kedongan, menggambar tong sampah serta Storytelling komik ASTAWIRA yang membawa tema lingkungan hidup. Tak lupa para siswa dan guru yang hadir juga diminta untuk memberikan testimoni dalam bentuk video terkait kegiatan yang mereka lakukan.
Riny Modaso, Kepala Sekretariat AIS Forum menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Claim the Future bersama
para pelajar SD di Bali ini.
"Acara Claim the Future yang melibatkan pelajar Sekolah Dasar tidak hanya diadakan untuk dalam menyemarakan KTT AIS Forum, namun juga menunjukkan bahwa aksi nyata terhadap perlindungan lingkungan. Khususnya ekosistem laut adalah tugas kita bersama. Hal ini sejalan dengan prinsip kerja AIS Forum yang menekankan pada aksi nyata dan kolaborasi berbagai pihak," jelasnya, Sabtu (7/10)
Sebagai sebuah platform global, AIS Forum didirikan sebagai medium kolaborasi antar negara pulau dan kepulauan dalam adalah mengatasi
permasalahan global terkait kemaritiman.
baca juga: AIS Forum Serukan Penguatan Solidaritas Atasi Permasalahan Bidang Maritim
Kolaborasi ini dilakukan dalam empat area kerja utama yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim yang baik.
Tentunya demi mengatasi permasalahan tersebut, berbagai elemen masyarakat juga diharapkan turut bisa memberikan kontribusinya, terutama
para generasi muda.
"Sangat bagus sekali ya aksi ini, karena bisa meningkatkan kualitas hidup dan kita jaga lingkungan supaya tetap bersih. Bisa meningkatkan inisiatif anak-anak untuk membersihkan lingkungannya juga karena zaman sekarang kita tahu sendiri anak-anak tidak terlalu aware sama
lingkungannya. Maka dari itu sangat luar biasa sekali," ungkap Kadek Erik Cahyadi Putra, guru bahasa Inggris SMP Negeri 3 Kuta yang juga turut hadir di lokasi.
Ni Putu Difta April Maharani, salah satu pelajar yang turut terlibat dalam aksi Claim The Future antusias dalam menjalankan aksi bersih-bersih pantai Ketewel Gianyar.
"Tadi mungut sampah, seru banget karena bisa membersihkan pantai, bisa bantu bersih-bersih. Semoga bisa berkembang lagi, tiap tahunnya selalu ada," ungkapnya.
Selain diajak untuk bersih-bersih pantai, para siswa SD dan SMP yang terlibat dalam Claim The Future juga diberikan penyuluhan seputar
perbedaan sampah organik dan non-organik.
Aksi Claim The Future diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kebijakan bahwa masa depan juga milik para generasi muda.
Sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan KTT AIS Forum 2023, acara ini membawa harapan bahwa acara ini bisa menjadi corong untuk mengamplifikasi komitman dan kerja baik terkait kemaritiman yang tentunya berimbas pada masa depan lebih baik bagi generasi muda dalam mengelola lingkungan. (N-1)
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Krakatau Posco menjalankan program konservasi mangrove di Desa Lontar, Serang
Hotel ibis Palembang Sanggar dengan bangga mengumumkan keberhasilan meraih sertifikasi Green Key, sebuah penghargaan prestisius bertaraf internasional
Kepolisian RI dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk sinergi dalam penegakan hukum guna memastikan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved