Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pertahankan Desa Edelweiss sebagai Kawasan Wisata Keluarga Indonesia

Media Indonesia
20/9/2023 15:33
Pertahankan Desa Edelweiss sebagai Kawasan Wisata Keluarga Indonesia
Bantuan dari Sampoerna kini menambah koleksi yang ada menjadi sebanyak 876 tanaman Edelweiss.(Dok. Istimewa )

UPAYA menjaga kelestarian lingkungan serta memperkuat Desa Wisata Edelweiss di Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tidak hanya tugas masyarakat sekitar. Pihak swasta dapat terlibat agar Desa Wisata Edelweiss terus bertahan sebagai kawasan wisata yang menarik bagi keluarga Indonesia. 

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan pihaknya telah memberikan dan menanam bibit edelweiss di Desa Wisata Edelweiss pada Selasa (19/9/2023). Ishak menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Pasuruan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia termasuk di Desa Wisata Edelweiss. 

Program ini sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat luas yang dilakukan melalui pemberdayaan UMKM dan warga Kabupaten Pasuruan.

“Kabupaten Pasuruan memiliki potensi yang besar bagi perekonomian daerah, khususnya untuk mengembangkan UMKM. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” tutur Ishak dalam keterangan pers yang diterima pada Rabu (20/9/2023).

Lebih jauh Ishak mengatakan, Desa Wisata Edelweiss masih terus menjaga kebudayaan serta sektor agribisnis yang menjadi semangat dalam mempertahankan kebudayaan serta daya tarik wisata yang menyenangkan bagi keluarga Indonesia. 

Ketua Kelompok Tani Hulunhayang, Teguh Wibowo menuturkan, bantuan bibit dari Sampoerna kini menambah koleksi yang ada menjadi sebanyak 876 tanaman Edelweiss. “Bibit yang baru ditanam ini akan kita panen dua tahun ke depan. Selanjutnya tiap 4-5 bulan lagi bisa kembali dipanen,” tutur Teguh

Tidak berhenti sampai di situ, Sampoerna juga melatih warga sekitar untuk mengelola tempat wisata yang mengedepankan zero waste demi mewujudkan pelestarian lingkungan. Fasilitator pelatihan dari Waste4Change, Khairunnisa Yusmalina Humaam, menuturkan pengelola wisata di Desa Wisata Edelweiss juga mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah dari Waste4Change.

Organisasi yang bergerak dalam pengelolaan sampah bertanggung jawab itu mengajari cara memilah sampah di kafe, tempat wisata, maupun rumah makan dengan memakai alat peraga. “Di dapur warung atau kafe akan berbeda kalau kita bisa memilah sampah. Termasuk juga dapur tidak berbau kalau kita bisa cerdas dalam memilahnya,” cetus Khairunnisa.

Desa Edelweiss merupakan bagian dari potensi wisata Bromo yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia. Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) baru-baru ini telah menganugerahi Desa Wisata Edelweiss dengan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya