Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
UPAYA menjaga kelestarian lingkungan serta memperkuat Desa Wisata Edelweiss di Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tidak hanya tugas masyarakat sekitar. Pihak swasta dapat terlibat agar Desa Wisata Edelweiss terus bertahan sebagai kawasan wisata yang menarik bagi keluarga Indonesia.
Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan pihaknya telah memberikan dan menanam bibit edelweiss di Desa Wisata Edelweiss pada Selasa (19/9/2023). Ishak menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Pasuruan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia termasuk di Desa Wisata Edelweiss.
Program ini sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat luas yang dilakukan melalui pemberdayaan UMKM dan warga Kabupaten Pasuruan.
“Kabupaten Pasuruan memiliki potensi yang besar bagi perekonomian daerah, khususnya untuk mengembangkan UMKM. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya,” tutur Ishak dalam keterangan pers yang diterima pada Rabu (20/9/2023).
Lebih jauh Ishak mengatakan, Desa Wisata Edelweiss masih terus menjaga kebudayaan serta sektor agribisnis yang menjadi semangat dalam mempertahankan kebudayaan serta daya tarik wisata yang menyenangkan bagi keluarga Indonesia.
Ketua Kelompok Tani Hulunhayang, Teguh Wibowo menuturkan, bantuan bibit dari Sampoerna kini menambah koleksi yang ada menjadi sebanyak 876 tanaman Edelweiss. “Bibit yang baru ditanam ini akan kita panen dua tahun ke depan. Selanjutnya tiap 4-5 bulan lagi bisa kembali dipanen,” tutur Teguh
Tidak berhenti sampai di situ, Sampoerna juga melatih warga sekitar untuk mengelola tempat wisata yang mengedepankan zero waste demi mewujudkan pelestarian lingkungan. Fasilitator pelatihan dari Waste4Change, Khairunnisa Yusmalina Humaam, menuturkan pengelola wisata di Desa Wisata Edelweiss juga mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah dari Waste4Change.
Organisasi yang bergerak dalam pengelolaan sampah bertanggung jawab itu mengajari cara memilah sampah di kafe, tempat wisata, maupun rumah makan dengan memakai alat peraga. “Di dapur warung atau kafe akan berbeda kalau kita bisa memilah sampah. Termasuk juga dapur tidak berbau kalau kita bisa cerdas dalam memilahnya,” cetus Khairunnisa.
Desa Edelweiss merupakan bagian dari potensi wisata Bromo yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia. Bahkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) baru-baru ini telah menganugerahi Desa Wisata Edelweiss dengan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). (RO/A-3)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
DI tengah krisis iklim yang kian nyata dan ketidakadilan sistemis terhadap perempuan yang terus menganga, Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar kepemimpinan yang cerdas dan tegas.
Ketika wilayah jelajah buaya menyempit akibat alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman, buaya cenderung masuk ke lingkungan manusia untuk mencari makan.
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelenggarakan serangkaian kegiatan lingkungan bertema Beat Plastic Pollution atau Hentikan Polusi Plastik.
Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), Krakatau Posco menjalankan program konservasi mangrove di Desa Lontar, Serang
Hotel ibis Palembang Sanggar dengan bangga mengumumkan keberhasilan meraih sertifikasi Green Key, sebuah penghargaan prestisius bertaraf internasional
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberi penawaran menarik bagi keluarga yang ingin mengisi waktu dengan pengalaman wisata yang edukatif sekaligus berdampak sosial.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved