Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENEKAN hingga menihilkan emisi gas rumah kaca (GRK) terus diupayakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dengan pengukuran dan analisis pada lokasi Demplot Scalling Up dari Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA).
Upaya menekan emisi GRK dilakukan tim CSA di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada lokasi Program SIMURP di Kabupaten Deli Serdang.
Pengujian berlangsung di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin oleh Kelompok Tani (Poktan) Ramal didampingi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Beringin.
Baca juga: Panen Demplot Serdang Bedagai Capai Produktivitas 8,75 Ton Per Ha
Kegiatan mengukur emisi GRK dilakukan pada tanaman padi varietas Inpari 32 saat usia 30 hari setelah tanam.
Hasil pengukuran kemudian dikirim ke Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian [Balingtan] di Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk pengujian emisi GRK.
Peningkatan Produktivitas Padi
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang, Rahman Saleh Dongoran, sangat mendukung kegiatan tersebut merujuk pada peningkatan produksi yang signifikan ketimbang produksi non-CSA SIMURP.
Baca juga: Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino Dimulai di Sumatera Selatan
"Keuntungan lain adalah harga jual gabah padi CSA SIMURP lebih mahal dengan biaya produksi yang lebih kecil dibanding non CSA sehingga pendapatan petani meningkat," katanya.
Upaya CSA SIMURP di Deli Serdang sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa menjaga lingkungan sangat penting dalam aktivitas pertanian.
"Di balik produktivitas yang kita genjot, lingkungan harus diperhatikan, yang bisa kita lakukan adalah menurunkan emisi gas rumah kaca atau GRK," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29% dengan upaya sendiri di bawah business as usual pada 2030, sementara dukungan internasional hingga 41%.
Baca juga: Saat Kunjungan ke Sumsel, Mentan SYL Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman
"Kita butuh aksi adaptasi. Setiap aksi yang dilakukan, untuk mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim serta menjaga kedaulatan pangan. Hal ini menjadi prioritas utama pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi mengatakan, dibutuhkan juga aksi mitigasi, dimana setiap aksi harus bertujuan pada penurunan emisi GRK, tetapi harus mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
"Sudah ada inovasi teknologi mitigasi GRK yang diterapkan petani seperti pengairan berselang, penggunaan bahan organik matang, varietas padi rendah emisi metana paket teknologi CSA." katanya.
Baca juga: Polbangtan Kementan Ajak Pelajar Kenal Lebih Luas Soal Pertanian
Ada pula sistem integrasi tanaman dan ternak, kata Dedi Nursyamsi, berupa Paket CSA, penggunaan kalender tanam, olah tanah bajak dalam, pemberian bahan organik, memakai perangkat uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD), pemanfaatan bibit unggul bermutu, bibit usia muda, jarak tanam legowo dan pengairan intermittent.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP] Kementan, Bustanul Arifin Caya, menyebut tiga sasaran pencapaian CSA yakni yakni peningkatan Indeks Pertanaman, produktivitas dan pendapatan sektor pertanian, adaptasi dan membangun ketangguhan terhadap dampak perubahan iklim, dan berupaya mengurangi hingga meniadakan emisi GRK.
Kegiatan pengukuran emisi GRK dihadiri Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang, Koordinator BPP beringin dan petani pelaksana CSA Scalling up SIMURP. (RO/S-4)
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Keterlibatan anak muda dipandang sebagai salah satu kunci optimalisasi adopsi dan pemanfaatan kendaraan ramah lingkungan di tanah air.
PT Terang Dunia Internusa, memperluas jaringan distribusi merek motor listrik yang dimilikinya, United E-Motor. Showroom perusahaan terbaru dibuka di Kuta, Bali.
Dengan sertifikasi ini, perusahaan dapat memposisikan diri sebagai entitas profesional dan berstandar internasional dalam hasil output produk dan pelayanannya.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved