Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENEKAN hingga menihilkan emisi gas rumah kaca (GRK) terus diupayakan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) dengan pengukuran dan analisis pada lokasi Demplot Scalling Up dari Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA).
Upaya menekan emisi GRK dilakukan tim CSA di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada lokasi Program SIMURP di Kabupaten Deli Serdang.
Pengujian berlangsung di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin oleh Kelompok Tani (Poktan) Ramal didampingi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Beringin.
Baca juga: Panen Demplot Serdang Bedagai Capai Produktivitas 8,75 Ton Per Ha
Kegiatan mengukur emisi GRK dilakukan pada tanaman padi varietas Inpari 32 saat usia 30 hari setelah tanam.
Hasil pengukuran kemudian dikirim ke Balai Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Pertanian [Balingtan] di Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk pengujian emisi GRK.
Peningkatan Produktivitas Padi
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang, Rahman Saleh Dongoran, sangat mendukung kegiatan tersebut merujuk pada peningkatan produksi yang signifikan ketimbang produksi non-CSA SIMURP.
Baca juga: Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino Dimulai di Sumatera Selatan
"Keuntungan lain adalah harga jual gabah padi CSA SIMURP lebih mahal dengan biaya produksi yang lebih kecil dibanding non CSA sehingga pendapatan petani meningkat," katanya.
Upaya CSA SIMURP di Deli Serdang sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa menjaga lingkungan sangat penting dalam aktivitas pertanian.
"Di balik produktivitas yang kita genjot, lingkungan harus diperhatikan, yang bisa kita lakukan adalah menurunkan emisi gas rumah kaca atau GRK," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29% dengan upaya sendiri di bawah business as usual pada 2030, sementara dukungan internasional hingga 41%.
Baca juga: Saat Kunjungan ke Sumsel, Mentan SYL Pastikan Kondisi Beras Nasional Aman
"Kita butuh aksi adaptasi. Setiap aksi yang dilakukan, untuk mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim serta menjaga kedaulatan pangan. Hal ini menjadi prioritas utama pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi mengatakan, dibutuhkan juga aksi mitigasi, dimana setiap aksi harus bertujuan pada penurunan emisi GRK, tetapi harus mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.
"Sudah ada inovasi teknologi mitigasi GRK yang diterapkan petani seperti pengairan berselang, penggunaan bahan organik matang, varietas padi rendah emisi metana paket teknologi CSA." katanya.
Baca juga: Polbangtan Kementan Ajak Pelajar Kenal Lebih Luas Soal Pertanian
Ada pula sistem integrasi tanaman dan ternak, kata Dedi Nursyamsi, berupa Paket CSA, penggunaan kalender tanam, olah tanah bajak dalam, pemberian bahan organik, memakai perangkat uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD), pemanfaatan bibit unggul bermutu, bibit usia muda, jarak tanam legowo dan pengairan intermittent.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP] Kementan, Bustanul Arifin Caya, menyebut tiga sasaran pencapaian CSA yakni yakni peningkatan Indeks Pertanaman, produktivitas dan pendapatan sektor pertanian, adaptasi dan membangun ketangguhan terhadap dampak perubahan iklim, dan berupaya mengurangi hingga meniadakan emisi GRK.
Kegiatan pengukuran emisi GRK dihadiri Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang, Koordinator BPP beringin dan petani pelaksana CSA Scalling up SIMURP. (RO/S-4)
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved