Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MUSIM kemarau yang telah terjadi di berbagai daerah menyebabkan produksi cabai merah dan cabai rawit di wilayah di Priangan Timur belum maksimal hingga harganya merangkak naik.
Kenaikan harga cabai merah di pasaran, semula dijual seharga Rp35 ribu menjadi Rp55 ribu dan cabai rawit tembus Rp80 ribu per kilogram pada 21 Agustus 2023.
Seorang pembeli, Lilis, 47, mengatakan, harga cabai merah dan cabai rawit sekarang ini telah mengalami kenaikan termasuk bahan pokok lainnya yang disebabkan dari pengaruh musim kemarau mengakibatkan banyak para petani turun produksi. "Kami terpaksa harus membeli cabai merah meski harganya tinggi dan kebutuhan tersebut untuk digunakan memasak makanan warung nasinya," katanya, Senin (21/8/2023).
Baca juga : El Nino, Hasil Produksi Bawang Merah Petani Di Aceh Anjlok
Dengan kenaikan harga cabai ini, pedagang mengaku tidak menaikkan makanan kepada konsumen. "Ditakutkan mereka pergi jika harga dinaikkan," cetus Lilis.
Salah satu pedagang cabai merah di Pasar Singaparna, Nanang, mengatakan, harga cabai merah untuk sekarang berada di kisaran Rp 55 ribu hingga Rp 80 ribu, tetapi untuk cabai rawit berkisar antara Rp 55 ribu per kg.
Baca juga : Padi Berumur Pendek Solusi Hadapi Kemarau
Kenaikan ini, disebabkan banyak petani cabai di berbagai daerah mengalami penurunan produksi karena pengaruh cuaca ekstrem hingga pasokan ke pasar terbatas.
"Kenaikan harga disebabkan lantaran pasokan kurang dan biasa mengambil barang 1 ton, kini telah mendapatkan jatah sebanyak 7-8 kuintal. Namun, untuk kebutuhan cabai yang masuk ke pasaran telah mengalami kekurangan karena produksi petani mengalami penurunan hingga harga tinggi disebabkan dari cuaca buruk," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan, Kota Tasikmalaya, Apep Yosa mengatakan, kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit di pasaran merupakan dampak terjadinya musim kemarau hingga produksi petani tidak terlalu maksimal.
Kenaikan harga cabai merah yang terjadi sekarang pengaruh fenomena El Nino, tapi pemerintah berupaya melakukan pengecekan.
"Kami akan memantau dan melakukan upaya klasifikasi harga kebutuhan pokok mana saja yang sudah tinggi. Karena, pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri akan mencari distributor agar kebutuhan pokok di Tasikmalaya dapat diakses langsung secara cepat sesuai dengan kebutuhan," paparnya. (Z-4)
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Selain cabai merah, sejumlah komoditas lain juga turun, di antaranya cabai hijau turun Rp3.000 menjadi Rp44.667/kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun berjalan atau Year to Date (YtD) Januari–Juli 2025 tercatat sebesar 1,69%.
Cabai merah turun Rp3.183 dari Rp37.850 menjadi Rp34.667/kg. Sedangkan cabai hijau turun Rp2.000 dari Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/kg.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved