Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMKOT Cimahi menetapkan status siaga darurat bencana alam kekeringan menyusul kondisi cuaca kemarau dan fenomena El Nino.
Penetapan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) yang telah resmi diterbitkan. Masa siaga darurat kekeringan tersebut berlaku sejak 27 Juli hingga 31 Oktober 2023.
"Kami sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. SK-nya sudah keluar," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, Selasa (15/8).
Fitriandy menjelaskan, penetapan status siaga bencana kekeringan berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan BPBD tentang adanya potensi kekeringan yang dihadapi masyarakat Cimahi, apalagi dengan adanya El Nino.
Baca juga: Kekeringan, 7,1 Juta Liter Air Bersih Didistribusikan ke Jateng
"SK diterbitkan dalam rangka persiapan menghadapi musim kemarau, untuk mengantisipasi adanya bencana alam yang diakibatkan kondisi cuaca saat ini," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) BPBD Cimahi tahun 2022, seluruh kelurahan di Cimahi berpotensi terdampak bencana kekeringan dengan kategori sedang. Berdasarkan pemetaan luas potensi bencana kekeringan mencapai 4.280,40 hektare.
Untuk kelurahan dengan luas bahaya tertinggi yaitu Cipageran yaitu seluas 620,28 hektare dengan kelas tinggi atau sekitar 14,49 persen dari total luas wilayah bahaya kekeringan.
Baca juga: Kekeringan, Petani Padi di Bandung Beralih Tanam Palawija
"Hasil dokumen KRB, potensi kekeringan hampir di seluruh kelurahan, cuma rata-rata kategori sedang, dan ini yang diwaspadai pada saat muncul El Nino. Terutama di wilayah dengan luasan potensi kekeringan cukup besar seperti di Kelurahan Cipageran," ungkapnya.
BPBD Cimahi memprediksi potensi bencana kekeringan lahan pertanian, kekeringan sumber air bersih, serta kejadian kebakaran rumah dan lahan. Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap bencana ini, BPBD bakal gencar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggandeng OPD terkait serta menerbitkan surat kesiapsiagaan bencana kekeringan.
"Sejauh ini kalau laporan langsung ke kita belum ada, tapi kalau ke OPD lain sudah terutama yang membutuhkan pasokan air bersih. Kita terus koordinasi dengan OPD dan lintas sektoral lainnya untuk antisipasi supaya kekeringan tidak semakin meluas," jelasnya. (Z-6)
Edukasi sejak dini mengenai pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada anak-anak sekolah dasar sangat penting dilakukan.
Peristiwa pada Jumat (18/7) malam itu menimpa Usep, 55, warga Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut dan Candra, 16, asal Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.
Tersangka telah menjalankan aksinya selama tiga bulan dan menjual upal hingga pulau Sumatra.
GEMPA bumi dengan kekuatan Magnitudo 2,7 mengguncang Kota Cimahi pada Minggu (29/6) sekitar pukul 08.49 WIB. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar Lembang.
Sangat sulit perluasan wilayah iilakukan apabila wilayahnya sudah padat penduduk, justru yang memungkinkan adalah perluasan wilayah dengan wilayah yang masih jarang penduduknya.
Namun setelah ditelisik, kenaikan harga tersebut merupakan angka yang digabung dengan ongkos kirim pesanan konsumen.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved