Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERUM Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara) telah menyiapkan tandon air di dua titik wilayah hutan Gunung Sumbing. tandon tersebut untuk persiapan melakukan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan di musim
kemarau. Mengingat saat ini kondisi hutan di Gunung Sumbing tersebut telah sangat kering.
Hal ini disampaikan Kepala Perum Perhutani BKPH Wonosobo, KPH Kedu Utara, Yulianto, Senin (14/8). Tandon air tersebut, menurutnya disiapkan oleh Perum Perhutani bersama base camp pendakian Gunung Sumbing Stickpala.
"Sampai saat ini stok air dalam tandon di masing-masing titik itu masih normal karena belum ada kebakarna hutan. Kami harap tidak ada kebakaran di musim kemarau tahun ini," kata Yulianto, Senin (14/8).
Baca juga: Warga Lereng Gunung Sumbing Dukung Anies Baswedan sebagai Presiden
Ia menceritakan, pada kebakaran hutan tahun 2018 silam sempat dilakukan pemadaman menggunakan helikopter karena api terus meluas. Pada saat itu
pihaknya belum menyiapkan tandon air. Jika kondisi rumput ilalang di hutan sudah sangat kering, makan akan sulit dilakukan pemadaman dengan
membuat jalur sekat bakar atau sistem gepyok dengan memanfaatkan ranting pohon.
"Kalau untuk kawasan lereng hingga puncak yang berisi rumput ilalang sudah dalam kondisi sangat kering, jika melakukan pemadaman dengan sitem
gepyok maka kami akan kesulitan naik ke atas," katanya.
Baca juga: Petugas Gabungan masih Berupaya Padamkam Lereng Gunung Sumbing
Upaya lain untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan, menurut Yulianto, pihaknya aktif memantau dan berkomunikasi dengan basecamp dan RPH. Mereka juga aktif melakukan sosialisasi pada pada pendaki agar tidak membuat perapian di gunung, sehingga menimbulkan kebakaran hutan.
Warga yang naik ke gunung juga diminta tidak membuang puntung rokok yang masih dalam keadaan menyala secara sembarangan. (Z-10)
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Pemadaman Kebakaran Lahan Gambut di Sumatera Selatan
KEKERINGAN membuat lahan sangat mudah terbakar. Di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, lahan seluas 1 hektare di tebing Kerud, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara terbakar.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan melanda lima daerah di wilayah ini.
Tahun lalu jumlah kebakaran mencapai hampir 300 kasus. Tahun ini dilaporkan hanya terjadi 140 kasus kebakaran
TIGA peristiwa kebakaran terjadi di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) sepanjang Rabu (18/10). Kebakaran terjadi di sekolah, rumah, serta pahan kosong di sekitar permukiman warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved