Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SUKARELAWAN Srikandi Ganjar Sumatra Utara (Sumut) menggelar kegiatan bertajuk "Jelajah Sejarah Sigale-Gale dan Menari" bersama wanita milenial Samosir di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut.
Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itulah yang menjadi motivasi Srikandi menggelar kegiatan ini. Mereka ingin agar generasi muda penerus bangsa tidak lupa dengan cerita mengenai tanah air tempat mereka dilahirkan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali dan memperkenalkan kepada perempuan sejarah-sejarah maupun legenda-legenda yang ada di Samosir ini khususnya," ujar Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Sumut, Firda Annisa Sirait.
Baca juga : Bekali Ibu Rumah Tangga Keterampilan, Sukarelawan Ini Gelar Pelatihan Membuat Sabun Cuci
Diawali dengan penjelasan mengenai sejarah Sigale-Gale oleh Pemandu Wisata Sigale-Gale Anderson Sigiro, para peserta tampak antusias mendengarkan secara seksama pemaparan tersebut.
Kemudian, Anderson pun mengajarkan berbagai tarian kepada seluruh peserta di antaranya tari tor-tor.
Baca juga : SDG Gelar Pelatihan Fardu Kifayah Untuk Santri di Simalungun
Kemeriahan acara kian terasa saat Anderson mengajak langsung puluhan peserta itu untuk ikut menari bersama. Cantiknya ulos yang disematkan di bahu mereka menambah ayu tarian gemulai para peserta saat mengikuti rangkaian instruksi dari pemandu.
Menurut Anderson lokasi tersebut menjadi ramai setelah lokasi itu dijadikan tempat wisata.
"Sigale-Gale sekarang dibuat menjadi obyek wisata setelah Samosir ataupun tomok dijadikan wisata," ungkap Anderson.
Melalui kegiatan ini, relawan ini berharap nantinya kisah Sigale-Gale terus dikenang sepanjang masa, atau bahkan ikon yang menjadi tempat wisata itu makin terkenal di mata dunia.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini makin banyak perempuan milenial yang makin mencintai sejarah dan budayanya, serta mereka lebih yakin lagi memang Pak Ganjar sosok pemimpin yang kita butuhkan yang mendukung para perempuan milenial," jelas Firda.
"Acara ini memang disambut antusias oleh para perempuan milenial, dimana mereka semangat belajar sejarahnya dan menari bersama," lanjut dia.
Hal senada diungkapkan oleh salah seorang peserta bernama Putri (23). Dia mengatakan bahwa kegiatan jelajah sejarah itu sangat bermanfaat.
"Ini sangat menyenangkan, luar biasa, dimana kami lebih mengetahui sejarah dan mencintai budaya. Terima kasih kepada Srikandi Ganjar yang telah melangsungkan acara ini," kata Putri. (Z-5)
Proyek ini tak hanya berfokus pada pembangunan fisik tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat
Panti asuhan itu antara lain Panti Asuhan Al Andalusia, Panti Asuhan Al Ikhwaniyah, Panti Asuhan Al Mubarokah, Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar, Panti Asuhan Rumah Shalom
Hari Amal Sedunia yang diperingati setiap 5 September menjadi momen penting untuk mengakui dan merayakan upaya membantu sesama melalui kegiatan sukarela dan filantropi.
Mereka menggambarkan perlakuan terhadap anak-anak yang mengalami cedera yang dilakukan dengan sengaja, ditembak di bagian dada dan kepala secara sengaja
Melalui uji kompetensi, BPBD berharap peningkatan SDM dan mitigasi bencana di Kalimantan Selatan.
Dapur-dapur itu didirikan untuk menyediakan konsumsi kepada saksi Amin, baik yang bertugas di dalam maupun luar TPS.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAMĀ Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved