Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKOLAH Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) memberikan edukasi perilaku hidup bersih sehat (PHBS), makanan bergizi dan air minum layak melalui sistem pemanenan air hujan (SPAH). Edukasi ini bentuk kontribusi Sekolah Ilmu Lingkungan terhadap upaya pengentasan stunting di Provinsi Banten.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten, BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) Banten, dan stakeholder terkait.
"Kami memilih lokasi edukasi di Provinsi Banten dilatarbelakangi oleh data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) cukup tinggi di Kota Serang dengan nilai IPM mencapai 72,81 pada tahun 2022 (BPS Banten, 2022)," ujar Ketua Program Studi S2 Ilmu Lingkungan UI, Hayati Sari Hasibuan, Selasa (8/8) dalam keterangan, Rabu (9/8).
Baca juga: Angka Stunting Banten Turun 4,5 Persen
"Selain itu, adanya peningkatan angka prevalensi stunting di Provinsi Banten pada tahun 2022," ujar Hayati Sari Hasibuan.
Minimnya Akses Layanan Air Bersih
Ia menjelaskan penyebab meningkatnya stunting antara lain adalah minimnya akses layanan sumber air bersih untuk air minum serta pengetahuan penduduk mengenai pola makan bergizi dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS).
Program hidup sehat dijelaskan Hayati melingkupi tiga pilar keberlanjutan yaitu, lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Pada penuruan angka stunting, wujud ketiga pilar tersebut dikatakannya dapat diimplementasikan melalui pemenuhan air bersih melalui sistem PAH, sanitasi yang baik, dan gizi seimbang yang dimulai pada setiap rumah tangga.
Baca juga: Stunting Harus Dicegah Sebelum Anak Berusia 2 Tahun
“Air untuk kebutuhan sehari-hari yang terpenting cukup dan bersih, air bisa didapatkan dari air hujan dengan menampung mandiri atau bersama di rumah menggunakan ember dan penyaring sederhana," kata dia.
Oleh karena itu Hayati melihat perlu ada kemandirian rumah tangga untuk memenuhi air bersih dengan lebih hemat, sehat, dan terjamin kebersihannya dapat mengurangi tingkat prevalensi stunting.
Sementara itu dosen S2 Ilmu Lingkungan UI, Sri Setiawati Tumuyu, menjelaskan bahwa makanan bergizi bermula dari pola pengasuhan ibu, sehingga gizi setiap anak terjamin.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Bantu Tekan Angka Stunting di Pasaman Barat
"Ketika gizi anak terjamin, anak akan tumbuh menjadi generasi yang sehat guna mendukung pembangunan Indonesia," kata Sri.
Peran Penting Penerapan PHBS
Fokus dari kegiatan pengabdian ini disebut Sri tidak hanya merujuk pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat pada peran penting penerapan PHBS dan pemenuhan makanan bergizi serta akses air minum layak terhadap penurunan tingkat risiko stunting.
"Tetapi juga pada penyediaan sarana konsultasi bagi masyarakat serta lembaga atau instansi terkait di tingkat dasar hingga atas dalam upaya pengentasan kasus stunting di Kota Serang," tambahnya.
Ketiga hal tersebut ditargetkan Sri mampu meningkatkan serta menguatkan kesadaran, kapasitas, dan komitmen masyarakat serta lembaga atau instansi terkait di Kota Serang dalam upaya pengentasan kasus stunting yang terus meningkat lajunya.
Baca juga: Pemprov Banten Kerahkan 53 Ribu kader Tanggani Stunting
Kegiatan edukasi ini sendiri diselenggarakan pada Senin (7/8) di KWT Melati Kecamatan Kasemen Kota Serang dan dihadiri oleh 30 peserta yang didukung juga oleh YBM PLN.
Peserta yang hadir dalam kegiatan edukasi ini terdiri atas Keluarga Berisiko Stunting (KRS), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Penyuluh Kelurga Berencana (PKB) Kecamatan Kasemen; perwakilan BKKBN Provinsi Banten; DP3AKB Kota Serang; serta Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Banten.
Pada pelaksanaannya, acara ini dibuka dengan sambutan dari Hayati Sari Hasibuan selaku ketua pelaksana acara yang juga dosen serta Koordinator Program Studi S2 SIL UI Nafis selaku perwakilan BKKBN Provinsi Banten serta Kristiyanto selaku Camat Kecamatan Kasemen Kota Serang. (RO/S-4)
Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) Universitas Nusa Cendana pada tanggal 25 Juni 2024 telah mendapatkan 12 (dua belas) hak paten
Kegiatan ini mengangkat tema 'Pelatihan Achievement Motivation Training untuk Mengurangi Boarding School Syndrome' pada Santri Pondok Pesantren di Desa Pasirtanjung, Kabupaten Bogor.
UKRIDA berencana mengembangkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta mewujudkan Good University Governance, bahkan menuju World Class University.
Feedloop AI akan berperan sebagai industri mitra bagi Telkom University dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) Universitas Jayabaya bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Penyerahan bantuan dilakukan bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dan Bupati Rote Ndao Paulus Henuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved