Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
JATUH bangun mengembangkan bisnis sudah dirasakan Rini Stephanie Shima yang dikenal dengan Rini Shima. Influencer asal Batang, Jawa Tengah itu, menggeluti sejumlah bisnis sebelum akhirnya fokus menjadi kreator konten yang banjir tawaran menjadi duta produk (brand ambassador) jenama produk kecantikan.
Rini awalnya menggeluti usaha jasa sebagai make up artist sebelum berkeluarga. Ia kemudian mengembangkan usaha pakaian lewat Manayu Project setelah berkeluarga. Namun, kedua usahanya itu harus terhenti akibat pandemi Covid-19.
Ia juga sempat membuka usaha bakery bersama rekannya, yang akhirnya juga harus kandas. Di tengah kegagalan membangun bisnis, lewat media sosial, Rini kerap melakukan ulasan (review) produk, terutama produk kecantikan dan kosmetik di media sosial.
Baca juga : Dari Nonton Tutorial Make Up, Ryana Menjadi Beauty Enthusiast
Gayung bersambut, ulasan yang dibuatnya ternyata ditonton banyak orang dan membuat ia kemudian dihubungi sejumlah jenama untuk kerja sama endorsement. Bukan, hanya produk kecantikan, pelaku industri lain juga meminta Rini melakukan ulasan.
“Saya awalnya membuat review di Instagram dan ternyata banyak tawaran endorsement. Dari situ saya memanfaatkan peluang untuk mereview produk skincare dan make up. Banyak tawaran review yang lain juga seperti hotel, restaurant dan lain-lain,” kata Rini dalam keterangannya.
Baca juga : Lepas Status Karyawan, Arumi Ningsih Menjelma Jadi Influencer Terkenal
Ulasan yang dibuat Rini bisa dilihat di akun Instagram @inirinee yang telah memiliki lebih dari150 ribu pengikut dan Tiktok @manayuproject yang punya lebih dari 110 ribu pengikut.
Salah satu kekuatan konten yang digarap Rini ialah gaya storytelling dan copywriting yang menarik, sehingga membuat interaksi atau engagment di akun sosialnya tinggi dan disukai pelaku industri.
Rini mengaku, juga sering mengekplorasi kreativitasnya agar konten yang dibuatnya tidak monoton.
Menjalani hobi sambil dibayar, lanjut Rini, merupakan hal yang menyenangkan. Terlebih, lewat kontennya, Rini kini punya banyak teman dan relasi yang selalu memberikan inspirasi.
“Pengalaman uniknya itu kalau visit keluar kota saya harus banyak bawa perlengkapan tapi saya suka karena bakal ketemu orang baru dan pengalaman baru,” imbuh Rini.
Berkat eksistensinya di media sosial, relasi, dan pelangan Rini semakin luas. Ia pernah mendapatkan pekerjaan di Nganjuk, Madiun, Surabaya, Klaten, Semarang hingga Pekalongan. Tak cuma itu, ia bahkan sempat mendapatkan undangan menghadiri acara grand launching sebuah jenama di Jakarta dan menjadi BA dari berbagai brand kecantikan dan skincare. (Z-5)
Josep Sinaga, kreator asal Medan yang lahir pada 15 April 1987, ingin menempatkan dirinya bukan hanya sebagai penghibur, melainkan juga inspirasi.
Menurut Valencia Nathania, prospek bisnis skincare masih sangat menjanjikan.
SOSOK pemuda bernama Farijil Humam, mahasiswa UIN Walisongo Semarang asal Jepara, mencuri perhatian publik dengan pencapaiannya sebagai kreator konten edukatif.
Kreator konten perlu berbicara jujur dan relatable sehingga lebih mudah menjangkau gen Z dan milenial.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
DIAN Rana, kreator konten asal Kalimantan Timur, menjadi salah satu saksi hidup pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dari semula hutan belantara sampai berdirinya Istana Negara Nusantara.
SEBUAH video yang diduga memperlihatkan prosesi akad nikah siri antara Faby Marcelia dan Ichal Muhammad viral di media sosial. Profil Faby Marcelia
SEBUAH rekaman yang diduga memperlihatkan prosesi akad nikah siri antara Faby Marcelia dan Ichal Muhammad mendadak viral di media sosial.
Pada Juli 2025, unduhan X di Google Play mengalami penurunan yang signifikan menjadi 44% year-on-year di seluruh dunia, sementara unduhan di iOS justru meningkat 15%.
Gedung Putih meluncurkan akun TikTok, di tengah perdebatan mengenai keberadaan aplikasi milik perusahaan Tiongkok, ByteDance, di Amerika Serikat.
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved