Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilaksanakan di Sumatra Selatan mampu menekan potensi penambahan potensi titik panas di wilayah tersebut.
“Meskipun ada pantauan hotspot dari berbagai satelit, namun indikasi titik panas dengan derajat kepercayaan yang tinggi (?80%) cenderung minim”, kata Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Laode Ian, Rabu (28/6).
Berdasarkan pemantauan di laman sipongi.menlhk.go.id, hingga Rabu (28/6) tidak ada titik panas dengan level high confidence di Sumatra Selatan. Namun, tterpantau titik panas dengan level medium di Lahat sebanyak dua titik dan Igan Komering Ilir sebanyak satu titik.
Baca juga : Tangani Stunting di Sumsel, 1.000 Bidan Diberi Edukasi
Laode mengungkapkan, operasi TMC yang dilakukan saat ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk cadangan air di lahan gambut jelang puncak musim kemarau. Pasalnya, musim kemarau di Sumatra Selatan diperkirakan jatuh pada Juli sampai Agustus 2023.
Seperti diketahui, operasi TMC di Sumsel mulai dilakukan sejak 10 Juni 2023 hingga 23 Juni 2023. Pada operasi itu, dilakukan 16 sorti penerbangan penyemaian awan dengan total bahan semai sebanyak 12.800 kg.
Baca juga : 793 Titik Panas Terdeteksi di Sumsel, Gubernur Minta Bantuan BNPB
Koordinator Lapangan TMC BRIN Fikri Nur Muhammad menjelaskan, paradigma kegiatan TMC untuk pembasahan lahan gambut diprioritaskan untuk menjaga tinggi muka air tanah (TMAT) di lahan gambut.
“Selama kegiatan, kami prioritaskan sorti penerbangan penyemaian awan di area-area dengan tutupan lahan gambut di Provinsi Sumatra Selatan. Harapannya, melalui hujan maka lahan gambut akan terjaga kebasahannya sehingga meminimalkan tingkat kemudahan lahan gambut terbakar. Implikasinya tentu kita harapkan mampu mereduksi potensi penjalaran api maupun perluasan area karhutla di Sumsel”, terang Fikri.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Thomas Nifinluri menekankan bahwa TMC untuk kesiapsiagaan pengendalian karhutla penting untuk dilakukan secara tepat waktu agar mendapat hasil yang diinginkan.
“Kami turut senang apabila TMC bisa dilakukan tepat waktu, karena memang untuk antisipasi puncak musim kemarau, perlu segera dilakukan agar bisa menekan potensi karhutla. Selain Provinsi Sumsel, kami harap TMC juga bisa segera dilakukan di beberapa provinsi prioritas lainnya, seperti Riau dan Kalbar," ujar Thomas.
Setelah Sumsel, maka operasi TMC untuk misi pembasahan lahan gambut akan segera dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat dan Riau. Sebelumnya, TMC telah dilakukan di sejumlah wilayah. Di antaranya Riau, NTT, Jambi dan Kalimantan Barat.
Sebagai informasi, sejak Januari hingga Juni 2023 seluas 28.019 hektare hutan dan lahan telah terbakar. Karhutla terbesar terjadi di NTT seluas 5.211 hektare, Kalimantan Barat 4.172 hektare, Lampung 2.272 hektare, Sulawesi Tenggara 1.961 hektare, Maluku 1.953 hektare, Riau 1.860 hektare, Sulawesi Tengah 1.499 hektare dan NTB 1.413 hektare. (Z-5)
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
Jembatan Muara Lawai di Sumatra Selatan, runtuh pada 29 Juni 2025 lalu karena tak mampu menopang truk tambang yang kelebihan muatan.
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk mendukung upaya pemerintah mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi Sumsel yang berhasil menyulap rawa tempat spesies buaya menjadi lahan sawah produktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved